Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk dunia usaha, untuk terus menyalurkan bantuan karena luas daerah terdampak di tiga provinsi setara dengan luas Pulau Jawa.
"Total terdapat 52 kabupaten/kota yang mengalami kerusakan jika digabungkan setara dengan luas Pulau Jawa. Maka itu partisipasi dan bantuan ini sangat berarti bagi warga terdampak," kata Menko AHY pada pelepasan bantuan bagi korban bencana Aceh dan Sumatera di Tangerang, Jumat.
AHY mengatakan banjir bandang dan tanah longsor di Aceh dan Sumatera karena adanya fenomena Siklon Tropis Senyar yang tak lazim terjadi di Indonesia. Siklon tropis tersebut biasanya hanya terjadi di wilayah Filipina hingga Taiwan.
Dari laporan yang dihimpun, lanjutnya, dari 23 kabupaten/kota di Aceh sebanyak 18 wilayah terdampak. Di Sumatera Utara, 18 dari 33 kabupaten/kota terdampak, sementara di Sumatera Barat sebanyak 16 dari 19 wilayah terdampak, sehingga total daerah yang terdampak ada 52 kabupaten/kota.
Baca juga: AHY lepas 19 truk bantuan makanan untuk warga Aceh dan Sumatera
Kemudian untuk korban yang dilaporkan per hari ini ada 950 orang meninggal dan dan lebih dari 250 orang masih hilang. Sementara itu sekitar 5.000 orang mengalami luka-luka dan lebih dari satu juta warga harus mengungsi.
"Pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan kabupaten/kota telah berada di lapangan sejak hari-hari pertama kejadian. Dan hingga kini kami terus melakukan upaya penanganan dari rehabilitasi dan rekonstruksi," ujarnya.
Namun akses menuju sejumlah wilayah terpencil menghadapi hambatan berat akibat jalan yang terputus dan jembatan yang hancur, sehingga pasokan logistik serta distribusi bantuan tersendat.
“Masih banyak daerah yang terisolasi. Transportasi terhambat, jembatan hancur, dan akses darat tidak bisa dilalui. Ini mengganggu pengiriman bantuan, termasuk truk logistik,” ujar AHY dalam kunjungan kerja ke lokasi bencana.
Baca juga: Perbaikan infrastruktur dasar di daerah bencana Aceh dan Sumatera dipercepat
Pemerintah telah menurunkan alat berat untuk percepatan perbaikan infrastruktur dasar, terutama akses jalan. Dalam kondisi terbatas, pemerintah juga menggunakan pesawat kecil dan helikopter untuk menjangkau titik-titik pengungsian, meski kapasitasnya tidak memadai untuk membawa bantuan dalam jumlah besar.
Kunjungan terbaru dilakukan ke Aceh Tamiang, setelah sebelumnya meninjau Benar Meriah, Aceh Tengah, serta kawasan Lembah Anai di Sumatera Barat. Kondisi di lapangan disebut sangat memprihatinkan, dengan banyak rumah warga yang hancur dan kebutuhan mendesak seperti air bersih, obat-obatan, serta makanan yang masih minim.
“Mari kita kawal agar bantuan yang sudah dipersiapkan benar-benar tiba di lokasi, aman, dan dapat segera didistribusikan kepada warga terdampak,” kata AHY.
Baca juga: Mendes Yandri beri keleluasaan penggunaan dana desa untuk penanganan bencana
Sementara itu pegawai Pemkot Tangerang telah menggalang dana kemanusiaan dan berhasil menghimpun uang sebesar Rp477 juta untuk membantu para korban.
"Seluruh dana yang terkumpul dihimpun oleh Dinas Sosial dan akan disalurkan melalui lembaga resmi sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumbar, Sumut, dan Aceh," ujar Wali Kota Tangerang Sachrudin.
Ketua Baznas Kota Tangerang Aslie Elhusyairy menambahkan pihaknya juga mengirim lima orang ke Aceh, Sumbar, dan Sumut, dalam membantu penanganan pasca-bencana.
"Pengiriman lima relawan pekan ini menyusul satu orang yang sudah lebih awal diberangkatkan dalam memetakan medan dan juga mendata kebutuhan warga sekitar," ujarnya.
Baca juga: 817 ribu jiwa korban bencana banjir bandang di Aceh masih mengungsi
Editor : Bayu Kuncahyo
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025