Lebak (Antaranews Banten) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan menghadiri panen raya jagung berbasis korporasi di Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak,Provinsi Banten, Senin (25/2).
"Panen jagung itu seluas 1.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Minggu.
Panen raya jagung di Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak, selain dihadiri Menteri Pertanian juga Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Iti Octavia Jayabaya.
Kehadiran Menteri Pertanian Amran Sulaiman dapat memberikan motivasi kepada petani jagung agar meningkatkan produksi dan produktivitas juga kualitas.
Selain itu juga dapat memberikan bantuan untuk mendukung program swasembada pangan juga peningkatan kesejahteraan petani.
Pengembangan budi daya tanaman jagung berbasis korporasi baru pertama kali di Tanah Air di Kabupaten Lebak melalui bantuan Kementerian Pertanian.
Bahkan, pengembangan tanaman jagung berbasis korporasi dijadikan "pilot projeck".
"Kami berharap ke depan Lebak menjadikan sentra jagung nasional," katanya menjelaskan.
Menurut Dede, panen jagung raya itu dapat memenuhi permintaan perusahaan ternak PT Phopan di Banten dan setiap hari dipasok sekitar 20 ton.
Diperkirakan pendapatan ekonomi petani musim panen jagung raya itu sebanyak 4.000 ton dan produktivitas rata-rata 4 ton per hektare dari seluas 1.000 hektare.
Saat ini, harga jagung pipilan di pasaran Rp 4.700 per kilogram, sehingga pendapatan petani sekitar Rp 18 juta per hektare.
Apabila, dikalkulasikan maka perguliran panen jagung dari 4.000 ton itu menembus Rp 7,2 miliar dengan masa panen 90-100 hari.
"Kami yakin pendapatan panen sebesar itu tentu mendongkrak pendapatan ekonomi petani," katanya.
Ia menambahkan, budi daya tanaman jagung tersebar di empat desa di Kecamatan Gunungkencana antara lain Desa Bulakan, Gunung Kendeng, Keramat Jaya dan Tanjungsari.
"Kami optimistis ke depan pengembangan tanaman jagung berbasis korporasi menjadikan sentra pendapatan ekonomi masyarakat setempat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Panen jagung itu seluas 1.000 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Minggu.
Panen raya jagung di Kecamatan Gunung Kencana Kabupaten Lebak, selain dihadiri Menteri Pertanian juga Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Iti Octavia Jayabaya.
Kehadiran Menteri Pertanian Amran Sulaiman dapat memberikan motivasi kepada petani jagung agar meningkatkan produksi dan produktivitas juga kualitas.
Selain itu juga dapat memberikan bantuan untuk mendukung program swasembada pangan juga peningkatan kesejahteraan petani.
Pengembangan budi daya tanaman jagung berbasis korporasi baru pertama kali di Tanah Air di Kabupaten Lebak melalui bantuan Kementerian Pertanian.
Bahkan, pengembangan tanaman jagung berbasis korporasi dijadikan "pilot projeck".
"Kami berharap ke depan Lebak menjadikan sentra jagung nasional," katanya menjelaskan.
Menurut Dede, panen jagung raya itu dapat memenuhi permintaan perusahaan ternak PT Phopan di Banten dan setiap hari dipasok sekitar 20 ton.
Diperkirakan pendapatan ekonomi petani musim panen jagung raya itu sebanyak 4.000 ton dan produktivitas rata-rata 4 ton per hektare dari seluas 1.000 hektare.
Saat ini, harga jagung pipilan di pasaran Rp 4.700 per kilogram, sehingga pendapatan petani sekitar Rp 18 juta per hektare.
Apabila, dikalkulasikan maka perguliran panen jagung dari 4.000 ton itu menembus Rp 7,2 miliar dengan masa panen 90-100 hari.
"Kami yakin pendapatan panen sebesar itu tentu mendongkrak pendapatan ekonomi petani," katanya.
Ia menambahkan, budi daya tanaman jagung tersebar di empat desa di Kecamatan Gunungkencana antara lain Desa Bulakan, Gunung Kendeng, Keramat Jaya dan Tanjungsari.
"Kami optimistis ke depan pengembangan tanaman jagung berbasis korporasi menjadikan sentra pendapatan ekonomi masyarakat setempat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019