Pandeglang (AntaraANews Banten) - Kampung sentra kerajinan kerupuk emping melinjo di Desa Dahu Kecamatan Cikedal Kabupaten Pandeglang mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

"Sebagian besar warga di sini sebagai perajin kerupuk emping melinjo," kata Gopur (45) seorang perajin saat ditemui di Kampung Emping Desa Dahu,Cikeudal, Pandeglang, Selasa.  

Produksi kerupuk emping melinjo Kampung Emping dipasok ke sejumlah daerah di Banten, DKI Jakarta hingga Provinsi Jawa Barat.

Keunggulan kerupuk emping di sini cukup gurih, beraroma dan tahan lama juga masuk kategori organik.

Sebab, bahan baku emping itu  karena perkebunan melinjo tumbuh di lahan-lahan perbukitan dan pegunungan,sehingga tidak terpapar penggunaan pupuk kimia.

Karena itu, kata dia, setiap hari banyak pengunjung datang ke sini untuk melihat kerajinan emping.

Bahkan, pengunjung itu membeli emping untuk dijadikan barang oleh-oleh.

"Kami mengapresiasi berkembangnya usaha kerajinan emping di Kampung Emping berkat PT Pertamina yang membantu bangunan gerai juga kompor serta tabung  gas," katanya menjelaskan.

Begitu juga Ny Apot (45) seorang perajin emping mengaku dirinya setiap hari mampu memproduksi kerupuk emping sebanyak lima kilogram dengan harga Rp50 ribu/Kg.

Produksi emping itu, kata dia, nantinya ditampung oleh bandar besar untuk dipasok ke luar daerah.

Mereka perajin emping dikerjakan secara manual dan tradisional, sehingga diperlukan ketekunan dan keuletan untuk menggeluti usaha kerajinan emping.

"Kami hampir setiap hari waktu dihabiskan duduk untuk memproduksi kerupuka emping itu," katanya.

Sementara itu, Maman, seorang tokoh di Kecamatan Cidahu Pandeglang mengatakan sebagian besar penduduk di wilayahnya berprofesi perajin emping.

Berkembangnya kerajinan emping itu sekitar tahun 1980-an hingga sekarang, bahkan produksi emping itu sudah menembus pasar domestik hingga mancanegara.

Masyarakat mengembangkan usaha kerajinan emping itu, karena bahan baku melinjo melimpah.

"Di sini banyak perkebunan melinjo sebagai bahan baku emping itu," katanya.

Ia menambahkan, berkembangnya kerajinan emping itu tentu dapat meningkatan pendapatan ekonomi juga penyerapan lapangan pekerjaan.      Saat ini, pendapatan perajin emping sekitar Rp5 sampai 8 juta per bulan,sehingga kehidupan mereka cukup sejahtera.

"Kami mendorong perajin emping terus ditingkatkan kualitas agar bisa berdaya saing pasar," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019