Pandeglang, (Antaranews Banten) - Banjir yang melanda permukiman Desa Teluk, Labuan, Kabupaten Pandeglang, lima hari lalu mulai surut dan warga kembali menempati rumah di daerah itu.

"Kita merasa senang banjir surut dan tinggal membersihkan sampah-sampah dan lumpur," kata Heni (55) warga Perumahan Cipunten Agung, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Sabtu (5/1).

Masyarakat yang tinggal di perumahan sekitar 300 kepala keluarga mulai kembali menempati rumah yang dilanda banjir itu.

Saat ini, cuaca begitu cerah dan warga membersihkan lumpur dan sampah berserakan.

"Kami berharap tidak kembali dilanda bencana, karena cukup melelahkan tinggal di pengungsian,terutama anak-anak kecil," katanya menjelaskan.

Menurut dia, bencana banjir dan tsunami yang menerjang Desa Teluk Labuan kali pertama.  Bahkan, dirinya saat  bencana tsunami hampir terseret gelombang ke tengah laut.

Saat itu, kata dia, dirinya tengah mengisi acara kegiatan di Pantai Carita, namun beruntung selamat setelah tertimpa kayu hingga terseret ke pantai.

Meski bagian kaki dan tangan luka membekas akibat kencang tsunami itu, katanya.

Begitu juga Arman (40), warga Desa Teluk, Labuan mengaku bahwa dirinya bersama keluarga merasa bahagia setelah banjir surut. Sebab, hampir dua pekan terakhir tinggal di pengungsian.

Selama tinggal di pengungsian tentu keluarga tidak merasa nyaman,selain tidur kedinginan juga tidur berbarengan bersama warga lainnya.

Ia mengaku dirinya dan keluarga pasca-tsunami tinggal di pengungsian,namun  setelah BMKG menurunkan status waspada hingga 500 meter dari pantai warga diperbolehkan kembali ke rumah.

Namun, baru saja kembali ke rumah dan masih membersihkan lumpur dan sampah bekas tsunami, tiba-tiba kembali dilanda banjir luapan Sungai Cipunten hingga ketinggian tiga meter.

"Kami yakin bencana itu menjadikan ujian dari Allah Swt dan kita harus bangkit kembali membangun kehidupan yang lebih baik," katanya.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan saat ini warga yang tinggal di pengungsian menurun drastis sehubungan diturunkan waspada 300 meter dari pantai.

Selain itu juga banjir sudah surut karena dua hari terakhir ini cuaca cukup cerah dan tidak diguyur hujan.

"Kami menerima laporan jumlah pengungsi sekitar 8.000 dari sebelumnya 33.316 orang tersebar di 25 kecamatan," katanya.  ***3***

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019