Pandeglang (Antaranews Banten) - Banjir  yang melanda Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang,  Banten  telah menghancurkan puluhan rumah warga dan pasar tradisional setempat, sejak Rabu sore mulai surut padahal semula ketinggian air mencapai 2,1 meter akibat meluapnya Sungai Cianak.                 

"Saat ini ketinggian air  20 hingga 30 cm, jadi  kami bisa mulai membersihkan rumah dari genangan lumpur," kata Deden Sofian Firdaus (42),  warga Kecamatan Labuan di  Pandeglang,  Rabu.                  

Deden menambahkan, bersama dengan warga lainnya, melakukan aksi bersih teras, perabot dan sebagian alat dapur yang tadinya tidak dapat digunakan.

Bahkan warga lainnya memperbaiki dinding rumah yang rusak akibat diterjang arus air dan membersihkan serta memperbaiki sepeda motor yang juga ikut terendam air bah.

Banjir yang melanda Kecamatan Labuan juga membawa hanyut ratusan perahu nelayan yang bersandar di Kali Cianak, akibat air deras perahu menghantam rumah warga sehingga banyak rusak.

Namun sejumlah perahu tersebut merupakan milik nelayan dari penduduk setempat dan daerah lain seperti dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Cirebon dan Karawang (Jawa Barat).        

Dia berharap agar nelayan yang memiliki perahu supaya memindahkan tempat bersandar supaya alur air menjadi lancar hingga ke muara tidak seperti saat ini.  

"Bila perahu tersebut tidak segera dipindahkan, maka bersama sejumlah warga  serta para tokoh masyarakat akan melakukan aksi demo,"katanya menambahkan.

Banjir menerjang Kecamatan Labuan sejak Senin (31/12) pascatsunami yang melanda sejumlah pesisir di Provinsi Banten seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang sehingga ratusan warga terpaksa menggungsi ke tempat yang aman.

Menurut warga RT 01/14, Kampung Panguseupan, Kecamatan Labuan itu bahwa akibat banjir menyebabkan bantuan untuk korban tsunami menjadi terkendala, ini juga diakui penduduk setempat lainnya, Asep S (40) dan Maman (32).

Sementara itu, seorang relawan, Firman mengatakan bantuan setelah banjir surut maka pengiriman bantuan dapat dilanjutkan kembali.

 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019