Pandeglang, (Antaranews Banten) - Akibat hujan disertai angin sejak pagi diwilayah pandeglang Banten, sejumlah  pengungsi dari dua desa yakni Desa Carita dan Desa Sukajadi kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang belum bisa kembali naik ke posko pengungsian yang berada di pegunungan. 

" Hujan  dari pagi kami tidak bisa kembali ke tempat pengungsian, " kata Edi warga  Desa Sukajadi, Senin (31/12).    

Edi mengatakan, sudah sepekan berada ditempat pengungsian di pegunungan di Desa Susukan.       

"Biasanya pagi hari kami turun dari pengungsian lihat-lihat rumah, bersih-bersih rumah, dan sore harinya kami balik lagi ke pegunungan, tapi malam ini kami belum bisa naik karena hujan dari pagi sampai malam ini" katanya.              

Edi mengatakan, sebanyak seribu lebih warga dari dua desa telah mengungsi ke pegunungan, yaitu Desa Carita dan Desa Sukajadi, sedangkan berjarak tempuh menuju ke tempat pengungsian sekitar tiga kilo lebih.        

" Kalau ke posko kami paling tiga kilo, tapi ada juga yang diatasnya sekitar dua kiloan," kata Edi.         

Edi menjelaskan, banyak pengungsi yang menumpang di rumah-rumah warga karena di posko mereka merasa tidak betah. Sementara Deden Warga Sambolo Desa Sukarame Kecamatan Carita mengatakan, hujan angin dari pagi hingga malam ini mengakibatkan banjir dibagian wilayah Carita.  

"Hujan deras dan angin Sambolo banjir lagi, kami belum berani naik ke posko," katanya.

Deden mengatakan, di Kecamatan Carita Deda Sukarame yang paling parah terkena dampak tsunami bahkan empat temannya meninggal terkena hantaman ombak besar.  

"Teman saya empat orang meninggal, Alhamdulillah saya dan keluarga bisa selamat," kata Deden.     

Deden mengatakan, saat ini Ia dan keluarga masih di rumahnya di Kampung Sambolo." Kami belum berani naik karena kondisi banjir, mungkin jam sepuluhan baru naik," katanya.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018