Pandeglang, (Antaranews Banten) - Gelombang di kawasan wisata Tanjung Lesung Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, kembali naik hingga empat meter sehingga evakuasi dihentikan karena sangat membahayakan petugas di lapangan.

"Kami minta semua relawan agar menghentikan evakuasi," kata Asep, seorang petugas Kecamatan Panimbang, Minggu (23/12).

Saat ini, evakuasi di kawasan wisata Tanjung Lesung belum maksimal akibat cuaca buruk tersebut.

Kemungkinan korban gelombang tsunami di Tanjung Lesung masih banyak yang belum ditemukan.

Saat ini, jumlah jenazah yang sudah ditemukan di Tanjung Lesung mencapai 30 orang.

"Kami akan melanjutkan evakuasi besok nanti untuk fokus pencarian mayat karena dipastikan jumlahnya mencapai ratusan orang," katanya.

Ia mengatakan, kebanyakan korban meninggal di Tanjung Lesung dari wisatawan domestik.

Apalagi, akhir pekan kawasan wisata Tanjung Lesung ramai wisatawan yang datang dari Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek). Bahkan, para wisatawan tersebut dihibur group band "Seventeen".
 Namun, tiba-tiba gelombang tsunami menerjang kawasan wisata Tanjung Lesung mengakibatkan korban jiwa.

"Kami menerima laporan sementara tercatat 30 orang meninggal dunia di kawasan Tanjung Lesung," katanya.

Sementara itu, ratusan pengungsi bencana alam yang menempati aula Kecamatan Panimbang mengatakan bahwa seluruh korban bencana alam agar dipindahkan ke tempat yang lebih aman,terlebih saat ini gelombang terjadi kenaikkan.

Saat ini, warga korban gelombang tsunami belum berani kembali ke rumah masing-masing.

Sebab, pergerakan gelombang tsunami akan mengalami kenaikkan, sehingga dapat membahayakan bagi manusia.
 
"Kami merasa ketakutan gelombang tsunami menerjang rumah hingga roboh,namun beruntung dirinya berlari," kata Ujang, seorang warga korban bencana alam saat ditemui di pengungsian.***4***

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018