Serang, (Antaranews Banten) - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan Seluruh anggota Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di wilayah kerjanya harus melakukan koordinasi secara aktif untuk mengatasi persoalan kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), permodalan, lahan, dan pemasaran.
KTNA memiliki peranan penting dalam meningkatkan pembangunan pertanian, dan menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah, kata Tatu saat menghadiri rembug KTNA di Balai Penyuluhan Pertanian, Baros, Serang, Kamis (20/12).
"Oleh karena itu, dalam melakukan pertemuan tidak harus formal, cukup dengan duduk bersama dan diskusi untuk pecahkan masalah yang ada secara bersama," kata Tatu.
Ia mengatakan, keberhasilan pembangunan pertanian ditentukan oleh hasil dukungan nyata dari semua pihak, seperti pemerintah dan masyarakat tani sebagai pelaku utama.
"Kenyataannya, bahwa pertanian didominasi oleh skala usaha kecil, lahan sempit, modal terbatas dan produktivitas usaha tani yang dihasilkan masih rendah," katanya.
Selain itu, Tatu menambahkan, Pemkab Serang juga terus berupaya untuk mendorong agar pertanian di wilayahnya tidak lagi terkendala oleh modal antara lain dengan melakukan koordinasi antara BPR Serang dan Jamkrida Provinsi Banten.
"Nanti Kepala Dinas dan Dirut BPR Serang akan bekerja sama dengan Jamkrida Banten agar permodalan bisa terus berjalan," katanya.
Tatu berharap, KTNA bisa mewakili petani dan nelayan untuk melakukan supervisi dan meningkatkan kemandirian daya saing petani dalam menghadapi pasar global.
"Produksi pertanian di Kabupaten Serang pada tahun ini mencapai 427.705 ton, dan bisa menjadi penghasil terbesar di Banten. Padahal, luas wilayah Kita urutannya ketiga di tingkat provinsi," katanya.
Tatu juga menjelaskan, Pemkab Serang menjamin lahan pertanian tidak akan digunakan untuk sektor usaha perumahan dan indsutri.
"Saat ini, untuk industri dan usaha perumahan bisa kita cegah, namun jika pemiliki lahan sendiri yang bangun rumah tidak bisa dicegah," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang, Dadang Hermawan mengatakan, KTNA sebagai mitra kerja pemerintah, berperan juga sebagai penyuluh pertanian swadaya yang berhasil dalam usahanya.
"Mereka juga harus mampu mengamati permasalahan pembangunan pertanian di tingkat wilayah kelompok KTNA masing-masing. KTNA juga diarahkan agar berperan meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggotanya dalam melaksanakan kegiatan kelompok seperti melaksanakan kerja sama petani-nelayan dan kegiatan mimbar saresehan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018