Lebak (Antaranews Banten) - Persedian ayam pedaging di Kabupaten Lebak, Banten surplus dengan produksi 15 juta ekor sehingga mencukupi untuk kebutuhan konsumsi Natal dan Tahun Baru 2019.
     
Sekertaris Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Ignatius Rosmantoro di Lebak, Jumat, mengatakan pemerintah daerah menjamin kebutuhan konsumsi ayam pedaging surplus, bahkan memasok ke wilayah Tangerang, Bogor dan DKI Jakarta.
     
Saat ini, produksi ayam pedaging mencapai 15 juta ekor  dengan jumlah peternak plasma sekitar 150 orang.
     
Produksi ayam pedaging bisa dipanen selama 40 hari dan memenuhi untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Kabupaten Lebak.
     
Mereka pendapatan peternak plasma mencapai Rp65 juta per kandang dengan harga daging di pasaran sebesar Rp25.000/kg.
     
"Kita terus mengoptimalkan pembinaan terhadap kelompok-kelompok peternak plasma agar  meningkatkan produksinya," katanya.
     
Menurut dia, populasi ayam pedaging di Kabupaten Lebak sejak tiga tahun terakhir meningkat menjadi 15 juta dari sebelumnya 11,9 juta ekor.
     
Peningkatan populasi ayam potong tersebut setelah adanya kerja sama dengan perusahaan inti dan peternak plasma.
     
Mereka para peternak ayam pedaging sebagai peternak plasma dengan menjalin kemitraan perusahaan inti, seperti PT Anwar Sierad, Padma dan Pofan.
     
"Semua produksi unggas itu ditampung oleh perusahaan inti dengan harga cukup bagus di pasaran," katanya.
     
Ia mengatakan, kehidupan ekonomi peternak plasma relatif baik dan bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi juga membangun rumah serta membeli kendaraan.
     
Pemerintah daerah terus mendorong peternakan plasma berkembang sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat.
     
Di samping itu juga perusahaan ternak diberikan kemudahan proses izin jika mereka menanamkan di Kabupaten Lebak.
     
"Kami berharap peternak ayam pedaging agar menjaga kebersihan kandang sehingga tidak mudah terserang penyakit," katanya.
     
Sementara itu, sejumlah peternak plasma di Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak mengatakan mereka sangat terbantu dengan adanya kemitraan bersama perusahaan inti dapat mengembangkan unggas pedaging.
     
Sebab perusahaan inti memberikan benih, pakan juga produksinya ditampung oleh mereka.
     
"Kami selama menjadi peternak plasma bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp150 juta per triwulan," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018