Sejumlah rumah warga di Kampung Sawah, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang, Banten terdampak abrasi Sungai Ciujung.
Salah satu warga terdampak abrasi, Udin (40), Senin, mengatakan abrasi sungai ini sudah sering kali terjadi, terlebih pada saat hujan deras turun dan air sungai meluap.
"Jadi kalau di Rangkasbitung-nya itu hujan gede pasti aja air meluap, ini juga kemarin tanahnya longsor, kurang lebih tiga meter tanah hanyut sampe ambruk sebagian belakang rumah saya," katanya.
Ia juga mengaku akibat kondisi tersebut tidak pernah bisa tidur nyenyak karena selalu dihantui rasa khawatir dan harus ronda malam untuk memastikan rumahnya aman.
"Jadi kalau malam itu ya enggak bisa tidur, bawaannya was-was aja. Soalnya rumah sama sungai jaraknya semakin dekat. Jadi tiap malam selalu dengar suara gemuruh air," katanya.
Baca juga: 100 hektar lahan di Kabupaten Serang ditanami mangrove
Hal serupa juga di katakan warga lainnya, Sapiah, yang mengaku selalu khawatir setiap hari dan berharap adanya bantuan untuk dibangunkan tembok penahan tanah atau jenis lainnya yang bisa menahan abrasi.
"Selalu khawatir, padahal kita sudah sering laporan ke pihak desa setidaknya ini dibangunkan tembok penahan. Soalnya udah banyak rumah yang hanyut bahkan ada yang cuma nyisa satu kamar saja," katanya.
Menurut dia, saat ini ada sekitar 15 rumah yang terancam abrasi karena posisinya sangat dekat dengan Sungai Ciujung.
"Kita mau ngungsi juga bingung kemana, paling ke rumah sodara aja," katanya.
Baca juga: DKP Banten: Klaim pagar laut Tangerang cegah abrasi perlu dibuktikan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025