Harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak menurun mulai Rp100 sampai Rp4.000 perkilogram.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana, Kamis, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di lima pasar tradisional yakni Pasar Rangkasbitung, Maja, Sampay, Cipanas dan Muncang sejak dua hari terakhir mengalami penurunan beberapa komoditas bahan pokok.
Untuk beras KW 1 semula Rp13.600, namun kini dijual Rp13.500 per kg, beras KW2 dari Rp12.600 menjadi Rp12.500 per kg, dan beras KW 3 sebelumnya Rp11.700 menjadi Rp11.600 per kg.
Begitu juga minyak goreng tanpa merk sebelumnya Rp17.800 menjadi Rp17.600 per liter, telur dari Rp 30.300 menjadi Rp29.500 per kg.
Selain itu juga daging kerbau dari Rp 145.000 menjadi Rp141.000 per kg, daging sapi Rp149.000 menjadi Rp145.000 per kg dan daging ayam unggas sebelumnya Rp39.000 menjadi Rp37.000 per kg.
Baca juga: Kemendag-Aprindo beri diskon 70 persen pada enam bahan pokok
Sedangkan, harga cabai keriting sebelumnya Rp73.000 menjadi Rp71.000 per kg, cabai besar Rp74.000 menjadi Rp70.000 per kg, cabai rawit hijau dari Ro76.500 menjadi Rp75.000 per kg dan cabai rawit merah sebelumnya Ro108.000 menjadi Rp 106.000 per kg.
"Kami berharap harga bahan pokok itu kembali normal sehingga daya beli masyarakat cenderung meningkat," kata Orok.
Sementara itu, sejumlah pedagang di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak menyatakan bahwa saat ini harga sembako mulai turun, namun masih tinggi dibandingkan pada bulan Agustus - Oktober 2024.u
Turunnya harga bahan pokok itu karena persediaan konsumsi masyarakat melimpah karena diberbagai daerah memasuki musim panen.
"Kami sekarang menampung hasil komoditas dari petani lokal dari sebelumnya dipasok Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang," kata Hamid, seorang pedagang sembako di pasar Rangkasbitung.
Baca juga: Jaga stabilitas bahan pokok, Pemkot Serang dirikan warung inflasi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025