Cilegon (Antaranews Banten) - Siswa SMP Al Azhar 27 Kota Cilegon mengikuti kegiatan sosialisasi mitigasi dan simulasi penyelamatan diri saat terjadi bencana, Rabu.
"Kegiatan sosialisasi dan simulasi dilakukan untuk serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana yang dapat ditimbulkan akibat bencana alam baik longsor, gempa, banjir maupun tsunami," kata Kepala Markas PMI di Kota Cilegon, Nurwarta Wiguna yang menjadi narasumber dalam sosialisasi mitigasi bencana itu.
Menurut dia, mitigasi bencana tak hanya dilakukan dengan persiapan kesiapsiagaan fisik, tetapi juga upaya penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat, seperti yang dilakukan kepada para siswa dalam kegiatan tersebut.
"Ini adalah bagian upaya kami menyosialisasikan bagaimana harusnya yang dilakukan masyarakat saat terjadi bencana sebagai upaya mengurangi resiko akibat bencana itu. Makanya kami gelar juga simulasi penyelamatannya kepada para siswa," katanya.
Dalam kegiatan simulasi tersebut, para siswa yang menjadi pelaku langsung memperagakan bagaimana upaya melakukan penyelamatan salah satunya dengan berlari mencari titik kumpul, guna menghindari resiko terburuk saat bencana terjadi.
Kepala SMP Islam Al Azhar 27 Kota Cilegon, Abdulrohim Hendi menyatakan kegiatan ini dilakukan atas inisiasi dari Jamiyyatul Walidin untuk memberikan pemahaman kepada para siswa supaya sigap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana
Pada kesempatan itu, juga penggalangan bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. "Kami juga menggalang dana dan bantuan logistik sebagai bentuk kepedulian kami, wali murid dan para siswa untuk korban bencana," katanya.
Sebanyak 300 siswa SMP Islam Al Azhar 27 Kota Cilegon ikut mengumpulkan bantuan, baik berupa uang, makanan dan pakaian layak pakai. Penyaluran bantuan diserahkan melalui PMI Kota Cilegon.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kegiatan sosialisasi dan simulasi dilakukan untuk serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana yang dapat ditimbulkan akibat bencana alam baik longsor, gempa, banjir maupun tsunami," kata Kepala Markas PMI di Kota Cilegon, Nurwarta Wiguna yang menjadi narasumber dalam sosialisasi mitigasi bencana itu.
Menurut dia, mitigasi bencana tak hanya dilakukan dengan persiapan kesiapsiagaan fisik, tetapi juga upaya penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat, seperti yang dilakukan kepada para siswa dalam kegiatan tersebut.
"Ini adalah bagian upaya kami menyosialisasikan bagaimana harusnya yang dilakukan masyarakat saat terjadi bencana sebagai upaya mengurangi resiko akibat bencana itu. Makanya kami gelar juga simulasi penyelamatannya kepada para siswa," katanya.
Dalam kegiatan simulasi tersebut, para siswa yang menjadi pelaku langsung memperagakan bagaimana upaya melakukan penyelamatan salah satunya dengan berlari mencari titik kumpul, guna menghindari resiko terburuk saat bencana terjadi.
Kepala SMP Islam Al Azhar 27 Kota Cilegon, Abdulrohim Hendi menyatakan kegiatan ini dilakukan atas inisiasi dari Jamiyyatul Walidin untuk memberikan pemahaman kepada para siswa supaya sigap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana
Pada kesempatan itu, juga penggalangan bantuan bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. "Kami juga menggalang dana dan bantuan logistik sebagai bentuk kepedulian kami, wali murid dan para siswa untuk korban bencana," katanya.
Sebanyak 300 siswa SMP Islam Al Azhar 27 Kota Cilegon ikut mengumpulkan bantuan, baik berupa uang, makanan dan pakaian layak pakai. Penyaluran bantuan diserahkan melalui PMI Kota Cilegon.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018