Jakarta (Antaranews Banten) - Sipindo aplikasi bagi petani kerja sama produsen benih sayuran PT East West Seed Indonesia (Ewindo) bersama konsorsium G4AW SMARTseeds menambah fitur baru untuk meningkatkan keuntungan bagi petani.
    
"Fitur baru itu berupa prediksi cuaca dengan resolusi spasial hingga lima kilometer, rekomendasi kandungan hara tanah berdasarkan tes laboratorium berikut rekomendasi pemupukan," kata Managing Director PT Ewindo, Gleen Pardede di Jakarta, Jumat, usai grand launching Sipindo Powered by SMARTseeds.

Peluncuran aplikasi ini dihadiri  Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian RI  Musdhalifah Machmud,  Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan RI Sri Wijayanti Yusuf, Kantor Staf Presiden,  Bappenas, Kementerian Kesehatan, Kedutaan Besar Belanda, Akademisi, NGO, perusahaan-perusahaan pertanian, dan perwakilan petani binaan Ewindo di seluruh Indonesia.

“Fitur ini diharapkan mampu membantu petani memprediksi cuaca secara lebih detail, memberikan informasi rekomendasi pemupukan sebagai dasar pemupukan dan juga panduan memilih jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi tanah," ujar Glenn.

Aplikasi berbasis android ini merupakan salah satu upaya kami memanfaatkan teknologi guna memenuhi kebutuhan petani sayuran berdasarkan pengalaman lebih dari 25 tahun pada pengembangan bisnis benih hortikultura di Indonesia, jelas Glenn.

Sejak di luncurkan pada April 2017 lalu, aplikasi ini telah dimanfaatkan lebih dari 14.000 petani, dan diharapkan pada akhir tahun 2019 dapat membantu sekitar 100.000 petani.

Hadirnya fitur baru dalam aplikasi Sipindo Powered by SMARTseeds ini diharapkan mampu memberikan jawaban untuk membantu para petani dalam menyelesaikan masalah yang sering dihadapi.

SMARTseeds sendiri merupakan proyek  dari Geodata for Agriculture and Water (G4AW) yang didanai oleh Netherlands Space Office (NSO), salah satu dari 17 projek di seluruh dunia.

Menurut Glenn fitur-fitur baru yang disajikan Sipindo Powered by SMARTseeds menghadirkan data terkini dan akurat. Dengan demikian, petani bisa langsung mengakses informasi yang dibutuhkanseperti mengetahui tingkat kesuburan tanah agar lebih hemat dalam menggunakan pupuk, serta mendapat informasi mengenai perkiraan cuaca hingga harga dan tren permintaan komoditas di pasaran.

Selain itu, lewat aplikasi Sipindo Powered by SMARTseeds petani bisa memperoleh informasi seputar tata cara penanganan hama dan penyakit tanaman, pola dan musim tanam, estimasi waktu panen dan perkiraan jumlah produksi, prakiraan iklim dan cuaca, hingga forum jual beli hasil panen dari pedagang pasar tradisional serta ritel modern untuk mengantisipasi permainan harga oleh para tengkulak.

Untuk saat ini fitur rekomendasi pemupukan baru bisa dinikmati oleh petani di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY dan Lampung dan sedang dalam proses untuk melakukan pengembangan ke daerah lainnya.

Sementara untuk fitur prediksi curah hujan sudah bisa dinikmati di seluruh wilayah Indonesia yang berada di bawah garis katulistiwa.

Selain petani, aplikasi Sipindo Powered by SMARTseeds ini juga bermanfaat buat penyuluh pertanian dan pedagang.

Keuntungan bagi mitra penyuluh adalah mendapatkan informasi yang dibutuhkan petani sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam menganalisa suatu masalah yang dihadapi, kemudian segera memberikan solusi serta penyuluhan dengan cepat dan tepat kepada masing-masing petani. Sementara, pedagang bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari dan membeli produk-produk pertanian sesuai kebutuhan mereka dari petani langsung.

Kees de Ruiter, Regional Manager dari ICCO Cooperation Asia Tenggara yang merupakan project leader dari konsorsium SMARTseeds mengatakan, melalui konsorsium kemitraan ini,  berupaya menyediakan layanan informasi pertanian berbasis data yang akurat dan sesuai dengan lokasi lahan petani.

"Ini adalah pencapaian baru dan kontribusi kami dalam pengembangan Sipindo melalui fitur Sipindo Powered by SMARTseeds. Kami berharap layanan informasi pertanian ini menjadi dukungan yang bernilai bagi petani hortikultura Indonesia sehingga mereka mampu meningkatkan produksi secara lebih efektif sekaligus lebih  efisien dalam merespon tantangan baru seperti perubahan iklim," kata Kees.

Dia juga berharap  volume perdagangan produk pertanian melalui aplikasi digital juga bisa meningkat, sekaligus memberi keuntungan yang lebih baik untuk pelaku agribisnis di bidang hortikultura.

Menurut data Kementerian Pertanian, Produk Domestik Bruto (PDB) sub sektor hortikultura pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp 142,46 triliun atau meningkat 159 persen dibanding PDB tahun 2010.

Sementara di sisi penyerapan tenaga kerja, pada tahun 2025 secara on farm sub sektor hortikultura diproyeksikan akan menyerap  6,4 juta tenaga kerja dengan penyerapan terbesar dari usaha sayuran sebesar 68,5 persen.

Apabila diperhitungkan kegiatan industri agribisnis hortikultura secara keseluruhan maka penyerapan tenaga kerja dari sub sektor ini akan mencapai 19,7 juta jiwa atau meningkat 170 persen dibanding tahun 2014.

"Aplikasi Sipindo Powered by SMARTseeds yang semakin lengkap dengan fitur-fitur barunya diharapkan mampu mendorong petani dan pelaku industri agribisnis hortikultura untuk meningkatkan produktivitasnya serta meningkatkan kontribusi sub sektor hortikultura untuk  PDB dan devisa negara ," ujar Glenn.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018