Lebak (Antaranews Banten) - Petani Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sepanjang September 2018 memanen jagung seluas 756 hektare dengan produksi 1.989 ton, sehingga menyumbangkan ketahanan pangan masyarakat di daerah itu.
    
"Kita mendorong agar petani terus mengembangkan tanaman jagung," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distabun) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna di Lebak, Jumat.
    
Kehidupan petani jagung di Kabupaten Lebak cukup sejahtera karena hasil panen dari seluas satu hektare saja bisa menghasilkan produksi tujuh ton.
    
Apabila, jagung itu dijual dengan harga Rp3.000/Kg maka pendapatan petani mencapai Rp21 juta per musim.
    
Saat ini, kata dia, petani mulai melirik mengembangkan budi daya tanaman jagung, selain tanaman padi.
    
Selain itu juga pemasaran jagung sangat mudah karena sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan peternakan.
    
"Saya kira pendapatan sebesar Rp21 juta itu dengan waktu 70 hari setelah tanam cukup menguntungkan petani," katanya.
    
Menurut dia, kebanyakan petani di sini mengembangkan tanaman jagung di lahan persawahan.
    
Mereka petani memanfaatkan areal persawahan yang mengalami kekeringan akibat kemarau yang terjadi sejak Juli 2018 lalu.
    
Karena itu, pihaknya mendorong petani agar mengembangkan komoditas jagung di lahan persawahan.
    
Pengembangan jagung itu, tentu dapat meningkatkan produksi pangan juga pendapatan ekonomi petani.
    
Pihaknya juga menyalurkan bantuan benih unggul kepada kelompok tani melalui program Upaya Khusus (Upsus).
    
"Kami menargetkan Lebak ke depan menjadikan sentra lumbung jagung," katanya.
    
Kepala Seksi Padi dan Palawija Distabun Kabupaten Lebak, Deni Iskandar mengatakan hingga saat ini produksi jagung sejak Januari-September 2018 sebanyak 13.540 ton dari luas panen 4.566 hektare.
    
Selama ini, tanaman jagung tumbuh subur juga tidak ada serangan hama dan penyakit tanaman.
    
"Semua produksi jagung itu dipasok ke pasar lokal juga ditampung perusahaan ternak," katanya.
    
Seorang petani di Kecamatan Gungkencana Kabupaten Lebak Samian (55), mengakui bahwa dirinya sangat terbantu ekonomi dari usaha budi daya jagung.
    
Belum lama ini, kata dia, dirinya menjual jagung sebanyak 10 ton menghasilkan pendapatan Rp30 juta.
    
"Kami mengembangkan tanaman jagung di lahan sawah seluas 1,5 hektare," katanya.***3***

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018