Lebak (Antaranews Banten) - Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, untuk meningkatkan pendapatan ekonomi petani akan mengembangkan durian unggul jenis varietas musang king dari Malaysia karena permintaan pasar cenderung meningkat.
     
"Pengembangan durian unggul itu direalisasikan tahun 2019," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Selasa.
     
Kabupaten Lebak hingga saat ini sebagai daerah penghasil durian terbesar di Provinsi Banten.
     
Namun, jumlah populasi pohon durian semakin berkurang akibat adanya penebangan yang dilakukan masyarakat.
     
Pemerintah daerah akan mengembangkan durian unggul varietas musang king dari Malaysia karena cocok dikembangkan di Kabupaten Lebak.
     
Selain itu juga mengembangkan durian unggul jenis lain, seperti durian montong, hape, matahari, sangkan I dan sangkan II.
     
Pengembangan durian unggul itu guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat juga mendukung sektor pariwisata.
     
"Kami berharap durian varietas unggul itu akan mendatangkan pengunjung dari luar daerah," katanya.
     
Menurut Dede, durian varietas unggul musang king memiliki nilai jual tinggi hingga Rp150 sampai Rp250 ribu per buah dan pertumbuhan usia empat tahun bisa dipanen.
     
Pengembangan durian Malaysia itu di Kecamatan Leuwidamar, Bojongmanik, Cirinten, Muncang dan Sobang.
     
Sebab, di daerah itu sebagai kawasan durian lokal dan jika  panen dipasok ke Jakarta, Tangerang, Bogor hingga Indramayu.
     
Namun, durian lokal itu tidak memiliki nilai jual tinggi,sehingga perlu dikembangkan varietas unggul.
     
"Kami yakin buah durian unggul itu memiliki kualitas, baik rasa maupun aromanya," katanya.
     
Ketua Kelompok Tani Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Hendi Sudirman mengatakan pihaknya kini mengembangkan penangkaran durian varietas musang king juga varietas lainnya, seperti otong, hepi dan montong.
     
Pihaknya juga mengembangkan varietas unggulan lokal yakni sangkan I dan sangkan II yang kini diusulkan memiliki sertifikasi dari Badan Pengawas Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Banten.
     
"Kami berharap varietas unggul lokal itu bersertifikasi dan tercatat di Kementerian Pertanian sehingga bisa dikembangkan di tanah air," katanya.

 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018