Serang (Antaranews Banten) - Provinsi Banten tahun ini kembali masuk dalam seleksi nasional (seleknas) pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga) untuk meraih juara secara nasional dan tahun sebelumnya menjadi juara tiga.
     
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Ino S Rawita di Serang, Jumat mengatakan, Pemprov Banten mengimbau agar seluruh kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menanaman toga di pekarangannya. Rangkaian tahap penilaian pemanfaatan toga di Banten sudah dimulai sejak Kamis (30/8) dilakukan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ina Rosalina.
   
“Program ini sudah lama, sejak 2015 dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan. Banten ini sekarang sedang dinilai oleh tim pusat. Tahun kemarin Banten juara se-Indonesia, sebelumnya juga Banten. Banten sudah dua kali jadi juara nasional dari pusat langsung hadir ingin membuktikan ke sini," kata Ino.
     
Mantan Penjabat sementara (Pjs) Bupati Lebak itu mengatakan, kesehatan dengan memanfaatkan obat tradisional di Banten termasuk pemanfaatan toga sudah masuk ke rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Untuk pelaksanaannya sendiri sudah dilakukan ke delapan kabupaten/kota di Banten.   
     
"Saya sampaikan ke Ibu Direktur pemprov senantiasa meningkatan kualitas manusia dan kesehatan tradisional. Ada anggarannya, terstruktur sudah disosialisasikan ke kabupaten/kota, bergerak semua. Makannya masyarakat di halaman rumahnya diimbau harus ada toga," kata Ino.
     
Menurut Ino, banyak tanaman tradisional yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Tanaman itu dinilai lebih aman dikonsumsi ketimbang obat dengan manfaat sejenis yang terbuat dari campuran bahan kimia.
     
"Banyak yang bisa jadi toga, seperti ibu-ibu yang ingin ASI-nya lancar, banyak makan seperti daun katuk. Itu ternyata obat, jangan obat kimia saja nanti kan berdampak negatif, lebih baik tradisional," katanya.
     
Selain masyarakat, kata dia, pemprov juga mengimbau seluruh OPD menanam toga di perangan kantornya. Ia akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk penyediaan bibitnya.
     
“Buat surat edaran agar di kantor-kantor tanaman toga dikembangkan lagi. Mudah-mudahan ini jadi kebiasaan kita. Ini bagus, Provinsi Banten mendukung program ini dan sekarang mudah-mudahan juara ketiga kalinya bisa dapat lagi," kata Ino. 
     
Sekretaris Dinkes Provinsi Banten Devina Nosilvira mengatakan, pihaknya sudah menyediakan daftar jenis tanaman yang bisa dijadikan toga. Selain itu sebelumnya Dinkes juga sudah mengajak kepada OPD lainnya untuk ikut menanam toga. 
   
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi tradisi yang bermanfaat," katanya.

Baca juga: Tiga Tenaga Kesehatan Kota Tangerang Raih Penghargaan Nasional

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018