Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten menyebutkan pemanfaatan sanitasi sehat menjadi salah satu langkah strategis dalam mencegah penyakit seperti diare, kolera, tifus dan sebagainya.

"Sanitasi sehat memiliki pengaruh terhadap lingkungan yang sangat signifikan diantaranya mencegah penyakit," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr. Dini Anggraeni di Tangerang, Sabtu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tangerang, pada akhir 2023 terdapat 98,35 persen rumah tangga di Kota Tangerang yang telah memanfaatkan sanitasi berbasis tangki septik atau IPAL secara baik.

Oleh karena itu, Pemkot Tangerang berharap capaian akses sanitasi yang bersih, aman dan sehat tersebut dapat menunjang pembangunan yang maksimal, terutama merealisasikan kota yang layak huni.

"Karena sanitasi sehat telah memberikan kesadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya kesehatan bagi lingkungan dan juga keluarga," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang segera realisasikan layanan lumpur tinja terjadwal

Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Tangerang Decky Priambodo menuturkan, Pemkot Tangerang selama ini telah mendorong masyarakat untuk memanfaatkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk menunjang akses sanitasi yang sehat bagi lingkungan.

“Kami menilai, capaian akses sanitasi sehat ini menjadi pilar utama dalam mewujudkan kota yang layak huni. Tidak hanya itu, capaian ini juga membuktikan sebagian besar rumah tangga telah tertata secara baik,” ujarnya.

Sementara itu Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) menargetkan pembangunan 150 Jamban Sehat bagi masyarakat Kota Tangerang di tahun 2024. 

Pembangunan tersebut sebagai upaya memastikan setiap keluarga memiliki septic tank atau saluran pembuangan limbah padat dan cair. Sejak tahun 2015, Pemkot Tangerang telah membangun 6.227 unit.

Baca juga: Tekan stunting, Pemkab Lebak bangun sanitasi spaldes

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024