Sebanyak 53 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dilaporkan terkena wabah cacar air di daerah itu.
"Kalau saya tidak salah ingat per kemarin 53 siswa kena cacar," kata Kepala SMP Negeri 8 Kota Tangsel Muslih di Tangerang, Rabu.
Ia menyebutkan dari jumlah 53 orang yang teridentifikasi terkena cacar air tersebut merupakan total tambahan, dimana sebelumnya diketahui ada sebanyak 22 siswa terkena penyakit tersebut.
"Data di atas pada Selasa, 29 Oktober 2024, 53 anak terinfeksi cacar air dan 18 gondongan," katanya.
Baca juga: Belasan siswa terkena cacar air, satu kelas SD di Cilegon
Atas penemuan kasus itu, Komite SMP Negeri 8 Tangsel langsung melakukan upaya menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh ruang kelas sebagai sterilisasi lingkungan.
Selain itu, kata dia, kegiatan belajar jarak jauh juga telah diberlakukan selama dua pekan untuk memutus mata rantai penyebaran virus cacar air.
"Dinas Kesehatan telah memasok bantuan cairan disinfektan, sabun cuci tangan, dan masker," paparnya.
Menurutnya, hampir rata-rata siswa yang kena cacar air itu dilakukan rawat jalan. Hanya saja masa penyembuhan lama sekitar 25 hari dan pada saat sudah sembuh, kering justru yang paling ganas menularkan.
"Gondongan dari virus juga sama dengan cacar air. Cara penularannya mirip-mirip, bersentuhan," kata dia.
Baca juga: Dinkes Tangerang edukasi pengunjung puskesmas soal pencegahan cacar monyet
Atas adanya kasus ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenks) Aji Muhawarman menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.
Dia mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas, rumah sakit, dan lainnya diimbau agar terus melakukan pemantauan dan surveilans secara ketat dan berjenjang kepada Dinkes kabupaten/ dan kota, provinsi, serta kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) di maupun laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini & Respon).
"Jika anak-anak usia sekolah mengalami gejala Mumps atau gondongan maupun Varicella atau cacar air, maka segera melakukan isolasi mandiri di rumah serta dapat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah sampai anak tersebut sembuh," kata dia.
Baca juga: Codero hadirkan kompetisi robotik untuk generasi muda Tangsel
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Kalau saya tidak salah ingat per kemarin 53 siswa kena cacar," kata Kepala SMP Negeri 8 Kota Tangsel Muslih di Tangerang, Rabu.
Ia menyebutkan dari jumlah 53 orang yang teridentifikasi terkena cacar air tersebut merupakan total tambahan, dimana sebelumnya diketahui ada sebanyak 22 siswa terkena penyakit tersebut.
"Data di atas pada Selasa, 29 Oktober 2024, 53 anak terinfeksi cacar air dan 18 gondongan," katanya.
Baca juga: Belasan siswa terkena cacar air, satu kelas SD di Cilegon
Atas penemuan kasus itu, Komite SMP Negeri 8 Tangsel langsung melakukan upaya menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh ruang kelas sebagai sterilisasi lingkungan.
Selain itu, kata dia, kegiatan belajar jarak jauh juga telah diberlakukan selama dua pekan untuk memutus mata rantai penyebaran virus cacar air.
"Dinas Kesehatan telah memasok bantuan cairan disinfektan, sabun cuci tangan, dan masker," paparnya.
Menurutnya, hampir rata-rata siswa yang kena cacar air itu dilakukan rawat jalan. Hanya saja masa penyembuhan lama sekitar 25 hari dan pada saat sudah sembuh, kering justru yang paling ganas menularkan.
"Gondongan dari virus juga sama dengan cacar air. Cara penularannya mirip-mirip, bersentuhan," kata dia.
Baca juga: Dinkes Tangerang edukasi pengunjung puskesmas soal pencegahan cacar monyet
Atas adanya kasus ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenks) Aji Muhawarman menyebutkan SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.
Dia mengatakan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas, rumah sakit, dan lainnya diimbau agar terus melakukan pemantauan dan surveilans secara ketat dan berjenjang kepada Dinkes kabupaten/ dan kota, provinsi, serta kepada Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) di maupun laporan Surveilans Berbasis Kejadian/Event Based Surveillance (EBS) di aplikasi SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini & Respon).
"Jika anak-anak usia sekolah mengalami gejala Mumps atau gondongan maupun Varicella atau cacar air, maka segera melakukan isolasi mandiri di rumah serta dapat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah sampai anak tersebut sembuh," kata dia.
Baca juga: Codero hadirkan kompetisi robotik untuk generasi muda Tangsel
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024