Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Banten, menerjunkan enam kendaraan pemadam kebakaran (damkar) untuk memadamkan api yang membakar 14 asrama putri Pondok Pesantren (Ponpes) Daerul Qolam 2 Desa Pasir Gintung, Jayanti, Rabu dini hari.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujar Sudrajat mengatakan kebakaran itu terjadi pada pukul 03.00 WIB.
"Benar ada 14 asrama putri di Ponpes Darul Qolam 2 terbakar," katanya.
Ia menyebutkan dalam penanganan kebakaran ini dikerahkan 30 personel dengan enam unit damkar dari beberapa pos BPBD setempat. Api dapat dipadamkan sekitar dua jam setelah kejadian itu.
"Api kita dapat padamkan sekitar pukul 05.00 WIB, artinya sekitar dua jam kita baru bisa memadamkan api itu," ujarnya.
Baca juga: Pabrik kimia di Kota Tangerang terbakar akibat percikan api dari mesin
Dia mengungkapkan penyebab kebakaran itu, diduga korsleting listrik yang menimbulkan percikan api sehingga mengakibatkan kebakaran hingga merambat ke sejumlah asrama.
"Dugaan sementara itu korsleting listrik," ucapnya.
Ujat mengatakan dalam peristiwa ini dipastikan tidak ada korban jiwa, baik luka maupun meninggal.
Namun, katanya, akibat musibah tersebut pihak pengelola ponpes mengalami kerugian sekitar Rp500 juta.
"Korban jiwa nihil. Kerugian Rp500 juta," kata dia.
Baca juga: BPBD pastikan kebakaran di pabrik kimia sudah berhasil dipadamkan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujar Sudrajat mengatakan kebakaran itu terjadi pada pukul 03.00 WIB.
"Benar ada 14 asrama putri di Ponpes Darul Qolam 2 terbakar," katanya.
Ia menyebutkan dalam penanganan kebakaran ini dikerahkan 30 personel dengan enam unit damkar dari beberapa pos BPBD setempat. Api dapat dipadamkan sekitar dua jam setelah kejadian itu.
"Api kita dapat padamkan sekitar pukul 05.00 WIB, artinya sekitar dua jam kita baru bisa memadamkan api itu," ujarnya.
Baca juga: Pabrik kimia di Kota Tangerang terbakar akibat percikan api dari mesin
Dia mengungkapkan penyebab kebakaran itu, diduga korsleting listrik yang menimbulkan percikan api sehingga mengakibatkan kebakaran hingga merambat ke sejumlah asrama.
"Dugaan sementara itu korsleting listrik," ucapnya.
Ujat mengatakan dalam peristiwa ini dipastikan tidak ada korban jiwa, baik luka maupun meninggal.
Namun, katanya, akibat musibah tersebut pihak pengelola ponpes mengalami kerugian sekitar Rp500 juta.
"Korban jiwa nihil. Kerugian Rp500 juta," kata dia.
Baca juga: BPBD pastikan kebakaran di pabrik kimia sudah berhasil dipadamkan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024