Tangerang Selatan (Antaranews Banten) - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi yang dilakukan secara "online" terpaksa di tutup selama dua hari (Sabtu-Minggu) setelah banyaknya keluhan wali murid akibat
server dan sistem yang kerap error.
"Mohon pengertiannya, sebab hal ini di luar kendali kami. Saat ini tengah dilakukan perbaikan server sehingga membutuhkan waktu agar dapat normal kembali," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dindikbud Kota Tangsel di Posko SMPN 11 Kota Tangsel, Jumat.
Maintenance ini terjadi diduga akibat dari ketidak siapan pemerintah dalam menghadapi ribuan akses oleh masyarakat yang akan mendaftarakan anak-anaknya di SMP negeri. Hal itu memicu kekecewaan masyarakat. Sebab, kejadian ini sudah berlangsung selama dua tahun berturut.
"Selama dua hari ini, kami akan melihat sejauh mana kemampuan akses. Pokoknya saya berupaya dalam PPDB online ini tidak akan ada yang dirugikan. Baik orang tua murid ataupun sekolah," ujar dia di hadapan ratusan orang tua yang hadir.
Selama perbaikan server tersebut, kebijakan mengenai tenggat waktu yang rencananya akan diperpanjang akan diberitahukan oleh Dindikbud di web resmi mereka. Yakni ppdb.dikbudtangsel.com. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak perlu mendaftarkan diri atau mencari tahu status pendaftaran di web tersebut.
Sementara salah satu wali murid Anggita menjelaskan bahwa semenjak hari pertama dibukanya PPDB online ini, nomor UASBN yang diberikan pihak sekolah tidak bisa diakses. Sementara dirinya khawatir jika anaknya tidak bisa diterima di SMPN manapun hanya dikarenakan sistem yang kerap eror.
"Kalau diterimanya karena nilai anak Saya tidak memenuhi kriteria ya tidak apa-apa. Tapi kalau karena sistem, artinya kan memang sebuah kecerobohan. Makanya saya datang untuk memastikan bahwa sebenarnya anak saya ini statusnya bagaimana," kata dia.
Dengan adanya perpanjangan waktu ini, dia berharap baik Pemerintah dan tim IT bisa lebih memaksimalkan kinerjanya. Supaya tidak ada yang perlu dirugikan.
Baca juga: Kepala Dindikbud Terjun Langsung Tangani Keluhan PPDB
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
server dan sistem yang kerap error.
"Mohon pengertiannya, sebab hal ini di luar kendali kami. Saat ini tengah dilakukan perbaikan server sehingga membutuhkan waktu agar dapat normal kembali," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dindikbud Kota Tangsel di Posko SMPN 11 Kota Tangsel, Jumat.
Maintenance ini terjadi diduga akibat dari ketidak siapan pemerintah dalam menghadapi ribuan akses oleh masyarakat yang akan mendaftarakan anak-anaknya di SMP negeri. Hal itu memicu kekecewaan masyarakat. Sebab, kejadian ini sudah berlangsung selama dua tahun berturut.
"Selama dua hari ini, kami akan melihat sejauh mana kemampuan akses. Pokoknya saya berupaya dalam PPDB online ini tidak akan ada yang dirugikan. Baik orang tua murid ataupun sekolah," ujar dia di hadapan ratusan orang tua yang hadir.
Selama perbaikan server tersebut, kebijakan mengenai tenggat waktu yang rencananya akan diperpanjang akan diberitahukan oleh Dindikbud di web resmi mereka. Yakni ppdb.dikbudtangsel.com. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak perlu mendaftarkan diri atau mencari tahu status pendaftaran di web tersebut.
Sementara salah satu wali murid Anggita menjelaskan bahwa semenjak hari pertama dibukanya PPDB online ini, nomor UASBN yang diberikan pihak sekolah tidak bisa diakses. Sementara dirinya khawatir jika anaknya tidak bisa diterima di SMPN manapun hanya dikarenakan sistem yang kerap eror.
"Kalau diterimanya karena nilai anak Saya tidak memenuhi kriteria ya tidak apa-apa. Tapi kalau karena sistem, artinya kan memang sebuah kecerobohan. Makanya saya datang untuk memastikan bahwa sebenarnya anak saya ini statusnya bagaimana," kata dia.
Dengan adanya perpanjangan waktu ini, dia berharap baik Pemerintah dan tim IT bisa lebih memaksimalkan kinerjanya. Supaya tidak ada yang perlu dirugikan.
Baca juga: Kepala Dindikbud Terjun Langsung Tangani Keluhan PPDB
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018