Lebak (Antaranews Banten) - Petani Kabupaten Lebak, Banten, kembali panen padi di areal sawah seluas 4.530 hektare dari musim tanam April 2018 di daerah itu.

"Kami minta petani jika sudah panen segera melaksanakan percepatan tanam," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Minggu.

Areal persawahan yang dipanen itu wilayah Lebak bagian selatan meliputi Kecamatan Malingping, Panggarangan dan Wanasalam.

Petani di daerah itu cukup besar menyumbangkan ketahanan pangan nasional.

Bahkan, produksi beras Kabupaten Lebak sekitar 30 persen dipasok ke luar daerah, seperti DKI Jakarta, Bogor hingga Lampung.

"Kami berharap petani terus meningkatkan produksi pangan," katanya.

Menurut Dede, wilayah Lebak bagian selatan selama ini dikenal sebagai daerah lumbung pangan.

Petani setempat bisa merealisasikan indeks pertanaman (IP) tiga kali tanam selama setahun karena didukung optimalnya jaringan irigasi.

Selain itu juga curah hujan di daerah setempat cenderung meningkat.

Begitu juga petani di sana jika musim kemarau bisa dioptimalkan pompanisasi dengan menyedot sumber mata air yang ada.

"Kami berharap petani pada pertengahan Juli mendatang bisa dilakukan percepatan tanam," katanya.

Dede mengajak petugas penyuluh dan Unit Pelaksana Teknis (UPT), kelompok tani serta stakeholder agar melaksanakan percepatan tanam guna meningkatkan produksi pangan.

Pihaknya menjalin kerja sama dengan Perum Bulog agar gabah hasil panen bisa terserap.

"Kami mengimbau petani bisa tanam serentak," ujarnya.

Akhmad (45) seorang petani warga Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak mengaku saat ini memanen padi seluas dua hektare.

"Kami lega panen padi cukup bagus dengan produksi 7-8 ton gabah kering pungut per hektare tanpa serangan penyakit dan hama tanaman," katanya menjelaskan.

Baca juga: Petani Lebak Kembali Panen Pepaya California
 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018