Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tangerang, Banten, menggelar aksi unjuk rasa dengan menghadang kendaraan tambang sebagai bentuk keprihatinan atas tragedi kecelakaan maut di Bunderan Bugel, Tigaraksa, Kamis.

Selain menghadang sejumlah kendaraan, mahasiswa juga menggelar doa bersama dan membakar lilin. Dengan adanya aksi di jalan itu berdampak pada arus lalu lintas kendaraan lainnya.

Atas aksi penghadangan kendaraan tersebut, petugas dari kepolisian setempat langsung melakukan pengamanan serta memukul mundur para peserta aksi demo tersebut.

Ketua GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurnia di Tangerang mengatakan aksi yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk dukungan dan bela sungkawa terhadap korban kecelakaan meninggal dunia akibat terlindas dump truk yang melanggar jam operasional pada Sabtu (12/10) lalu.

Baca juga: Ada demo, lalu lintas di Jalan Baru Pemda-Tigaraksa Tangerang tersendat

Mahasiswa juga mengkritik Pemerintah Kabupaten Tangerang perihal penegakan Peraturan Bupati (Perbub) No. 12 Tahun 2022 tentang pengaturan jam operasional angkutan khusus kendaraan tambang di wilayah tersebut.

Pihaknya menilai, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah gagal menegakkan Perbup dalam melindungi masyarakat.

Dia meminta pimpinan daerah Kabupaten Tangerang agar mencopot Kadishub dan Kasat Pol PP dari jabatannya.

Selain itu, mahasiswa mendesak Pemkab Tangerang bertanggung jawab membiayai anak dari pasangan suami istri korban kecelakaan akibat tertabrak dump truk pelanggar Perbup.

"Akibat insiden itu anak tersebut menjadi yatim piatu. Kami mendesak Pemkab Tangerang harus bertanggungjawab, terutama untuk biaya pendidikan anak tersebut hingga jenjang kuliah," kata dia.

Baca juga: Mahasiswa Tangerang nyalakan lilin sebagai bentuk keprihatinan

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024