Tetua adat masyarakat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Oom menyebutkan penenun kain tradisional di daerah itu mencapai 1.500 perajin yang tersebar di 68 perkampungan.
 
"Kami melihat usaha kerajinan penenun tradisional itu tumbuh dan berkembang," katanya saat ditemui di Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kabupaten Lebak, Selasa.
 
Kerajinan penenun kain khas tradisional masyarakat Badui itu ada sejak turun temurun dan dilakukan oleh kaum perempuan.
 
Para perempuan di Badui itu harus memiliki ketrampilan untuk memproduksi penenun kain tradisional untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
 
"Kita mewajibkan setiap anak perempuan sebelum menikah harus memiliki ketrampilan memproduksi kain itu," kata Jaro Oom menambahkan.

Baca juga: Permintaan kain tenun pewarna alami asal Badui naik
 
Menurut dia, dari 1.500 perajin penenun kain tradisional di pedalaman pemukiman Badui itu kebanyakan dilakukan para generasi penerus dengan usia rata-rata 15-30 tahun.
 
Para generasi penerus itu yang melanjutkan untuk membangun ekonomi keluarga, sebab sekitar 300 perajin yang usianya di atas 50-65 tahun.
 
Oleh karena itu, kerajinan penenun khas masyarakat Badui tumbuh dan berkembang sehingga dapat membantu pendapatan ekonomi keluarga.

"Rata-rata mereka bisa mendapatkan pendapat Rp4 juta per bulan. Untuk totalnya tinggal dikalikan saja," kata Jaro Oom menjelaskan.

Baca juga: Kain tenun asal Badui tembus pasar mancanegara
 
Munah (45), seorang perajin mengaku dirinya bisa memproduksi 25 kain per bulan dengan harga bervariasi antara Rp150-250 ribu tergantung kualitas motif corak dan warna.
 
Ia menghasilkan kain tenun itu bersama anak perempuan sebagai generasi penerus untuk melanjutkan kerajinan khas tradisional tersebut.
 
"Selain kami jual langsung di sini (Badui red), kami juga mulai menjual melalui media digital," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Yudawati mengatakan pemerintah daerah kini membantu promosi dan pemasaran tenun khas masyarakat Badui pada event-event tertentu, seperti kunjungan tamu negara dari Jakarta maupun pameran, termasuk pameran PRJ Jakarta.
 
Bahkan, Pemkab Lebak hampir setiap bulan melakukan pameran daerah dan menampilkan produk masyarakat Badui.
 
"Kami berharap perajin tenun Badui terus tumbuh dan berkembang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat itu," katanya.
 
Baca juga: Penenun Badui itu wariskan budaya pada generasi penerus
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024