Serang (Antaranews Banten) - Pihak PT Pertamina mengantisipasi sejumlah kemungkinan kendala-kendala terkait pasokan BBM di jalur mudik dan balik jika terjadi kemacetan, diantranya menyiapkan 'Mobile Storage' atau SPBU Kantong dan juga motorist BBM.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Banten Eko Palmadi di Serang, Rabu mengatakan, Pemerintah proavinsi Banten melalui Dinas ESDM sudah melakukan kordinasi dengan pihak PT Pertamina terkait pasokan BBM pada saat arus mudik dan balik. Kordinasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hambatan-hambatan pasokan BBM yang disebabkan kemacetand an padatnya kendaraan di jalur mudik.
''Sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi pasokan BBM saat arus mudik nanti. Pihak Pertamina sudah menyiapkan langkah-langkahnya, termasuk peningkatan permintaan atau konsumsi saat arus mudik nanti," kata Eko Palmadi usai rapat kordinasi kesiapan pelayanan arus mudik di pendopo Gubernur Banten.
Ia mengatakan, sejumlah langka tersebut diantaranya peningkatan stok BBM untuk antisipasi kenaikan permintaan. Kemudian bekerja sama dengan kepolisian untuk 'contra flow' mobil BBM saat terjadi kepadatan atau kemacetan di jalur mudik, serta penambahan armada mobil tangki dan jam operasional SPBU.
''Menyediakan Mobile Storage (SPBU Kantong) di dua titik serta menyediakan pelayanan BBM dengan motor untuk membantu kendaraan yang terjebak macet," kata Eko Palmadi.
Ia mengatakan, terkait dengan konsumsi BBM saat arus mudik, prediksi berdasarkan trend penjualan dan realisasi April 2018 konsumsi Gasoline (Premium, Pertamax Series) akan mengalami kenaikan 8.35 persen dibanding harian normal. Namun untuk jenis BBM Gasoil (Solar/Bio + Dex) akan mengalami penurunan 3,8 persen dibanding harian normal.
Sementara jumlah SPBU yang tersebar di wilayah Provinsi Banten sebanyak 135 unti yang terdiri dari Kota Cilegon 13 unit, Serang 34 unit, Pandeglang 13 unit, Lebak 16 unit dan Tangerang 59 unit.
Baca juga: Pasokan BBM Di Tangerang Relatif Normal
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Banten Eko Palmadi di Serang, Rabu mengatakan, Pemerintah proavinsi Banten melalui Dinas ESDM sudah melakukan kordinasi dengan pihak PT Pertamina terkait pasokan BBM pada saat arus mudik dan balik. Kordinasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hambatan-hambatan pasokan BBM yang disebabkan kemacetand an padatnya kendaraan di jalur mudik.
''Sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi pasokan BBM saat arus mudik nanti. Pihak Pertamina sudah menyiapkan langkah-langkahnya, termasuk peningkatan permintaan atau konsumsi saat arus mudik nanti," kata Eko Palmadi usai rapat kordinasi kesiapan pelayanan arus mudik di pendopo Gubernur Banten.
Ia mengatakan, sejumlah langka tersebut diantaranya peningkatan stok BBM untuk antisipasi kenaikan permintaan. Kemudian bekerja sama dengan kepolisian untuk 'contra flow' mobil BBM saat terjadi kepadatan atau kemacetan di jalur mudik, serta penambahan armada mobil tangki dan jam operasional SPBU.
''Menyediakan Mobile Storage (SPBU Kantong) di dua titik serta menyediakan pelayanan BBM dengan motor untuk membantu kendaraan yang terjebak macet," kata Eko Palmadi.
Ia mengatakan, terkait dengan konsumsi BBM saat arus mudik, prediksi berdasarkan trend penjualan dan realisasi April 2018 konsumsi Gasoline (Premium, Pertamax Series) akan mengalami kenaikan 8.35 persen dibanding harian normal. Namun untuk jenis BBM Gasoil (Solar/Bio + Dex) akan mengalami penurunan 3,8 persen dibanding harian normal.
Sementara jumlah SPBU yang tersebar di wilayah Provinsi Banten sebanyak 135 unti yang terdiri dari Kota Cilegon 13 unit, Serang 34 unit, Pandeglang 13 unit, Lebak 16 unit dan Tangerang 59 unit.
Baca juga: Pasokan BBM Di Tangerang Relatif Normal
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018