Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi atas pembangunan fasilitas transportasi berkonsep '10 Minute City' di Kawasan Citra Raya Tangerang, Banten, sebagai pendukung mobilitas masyarakat di daerah ini.

"Dengan adanya konsep '10 Minute City' yang dibangun Citra Raya Grup Tangerang ini suatu yang baik. Dan ini suatu contoh yang dapat diaplikasi di daerah lain," ujar Menhub, usai menghadiri launching '10 Minute City', di Tangerang, Kamis.

Ia menyampaikan, dengan pemenuhan fasilitas transportasi terpada yang dibangun di kawasan pengembangan mencapai 2.760 hektare ini, dinilai akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar untuk mendukung mobilitas sehari-hari.

"Ini adalah bagian eksekusi konsep makro dari pemerintah, sehingga bisa dikatakan mereka yang akan ke Jakarta sampai ke angkutan massal itu cukup dengan menikmati fasilitas dan kendaraan ini. Dan ini disediakan gratis istilahnya forsmale," katanya.

Baca juga: AEON CitraRaya Tangerang siapkan promo ramen dan durian

Budi juga mengungkapkan, dilihat secara mikro bahwa di wilayah Tangerang ini transportasi pendukung sangat dibutuhkan. Pasalnya, mobilitas masyarakat yang ada cukup tinggi.

"Saya pikir bahwa untuk infrastruktur penunjangnya Citra Raya sudah punya. Bahwa forsmale memiliki 10 minute, tetapi ada juga dari Citra Raya ke Jakarta dan itu tugas pemerintah sudah diambil alih serta difasilitasi oleh pengembang," katanya lagi.

Menhub menambahkan, kolaborasi dan koordinasi antara pemerintah pusat/daerah dan swasta, penting untuk dilaksanakan guna mewujudkan transportasi darat yang berintegritas dan berkeselamatan.

"Jadi pemerintah mengupayakan aksesibilitas yang sifatnya lebih massal, sedangkan developer melakukan persiapan berkaitan dengan transportasi mikro atau lokal," kata dia.

Baca juga: Menhub dukung pengembangan kota baru terpadu Citra Maja Raya

Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas transportasi berkonsep '10 Minute City' ditujukan sebagai memberikan kemudahan akses bagi penghuninya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dalam waktu 10 menit, dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum.

Konsep Kota 10 Menit dalam Sebuah Kota Terpadu diimplementasikan di berbagai kota metropolitan global untuk mengurangi emisi transportasi dan meningkatkan kesejahteraan serta keamanan masyarakat.

"Filosofi ini memungkinkan masyarakat untuk beraktivitas dan menjangkau kebutuhan sehari-hari dalam jangka waktu yang singkat. Pemerintah Indonesia bahkan menerapkan prinsip 10 Minute City dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan memprioritaskan jalur pejalan kaki, transportasi ramah lingkungan, dan keterjangkauan fasilitas di dalamnya," ujarnya pula.

Ia mengungkapkan, transformasi Citra Raya Tangerang menuju kota terpadu yang semakin modern dan efisien berkomitmen selama lebih dari empat dekade dalam menghadirkan hunian berkualitas, terintegrasi dengan infrastruktur dan fasilitas publik kini membawa Citra Raya Tangerang menuju transformasi baru dengan konsep "The Ten-Minute City".

"Citra Raya Tangerang menawarkan sebuah konsep unik di mana segala kebutuhan, seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, rekreasi, olahraga, sarana ibadah, lifestyle, dan komersial, dapat diakses dengan berjalan kaki, bersepeda ataupun menggunakan transportasi umum dalam waktu 10 menit," ujarnya lagi.

Baca juga: Ciputra hadirkan cluster baru lokasi terdepan di CitraRaya Tangerang

Adapun untuk fasilitas utama yang dapat dijangkau dalam 10 menit di Citra Raya Tangerang, di antaranya meliputi fasilitas kesehatan berupa Ciputra Hospital, Klinik Citra Sehat, Klinik Eco Medika.

Fasilitas pendidikan, di antaranya Universitas Esa Unggul, Sekolah Citra Berkat, Sekolah Tarakanita, Sekolah Citra Islami, dan STIE Putra Perdana Indonesia.

Fasilitas komersial dan perbelanjaan, di antaranya Mal Ciputra Tangerang, EcoPlaza, Hypermart, Citra Food Festival, Citra City Square dan City Market.

Fasilitas rekreasi, di antaranya World of Wonders Theme Park, Water World, dan Little Kyoto EcoPark.

Fasilitas olahraga, di antaranya Citra Raya Sports Club, EcoClub, dan lainnya.

Sarana ibadah, di antaranya Masjid Al Ikhawan, Masjid At-Taqwa, Gereja Katholik St Odilia, Gereja Bersama, dan Masjid Ash Shomad.

Baca juga: Kemenhub bakal uji kelaikan fungsi bandara IKN kembali pada Jumat

Untuk mendukung mobilitas, Citra Raya Tangerang menghadirkan Citra Connect, shuttle bus yang beroperasi setiap 10 menit dengan rute ke 25 halte yang tersebar di seluruh kawasan Citra Raya Tangerang.

"Pengguna dapat dengan mudah membayar menggunakan contactless tapcard. Setiap halte dan bus disiapkan dengan CCTV untuk keamanan dan kenyamanan pengguna bus. Serta solar panel sebagai sumber energi alternatif dalam rangka mendukung konsep gaya hidup EcoCulture yang telah diterapkan di Citra Raya Tangerang sejak 2011," katanya lagi.

Selain itu, kata Budiarsa, di setiap halte juga tersedia Beam Electric Scooter, skuter ramah lingkungan yang dapat diakses melalui pembayaran cashless. Ratusan skuter disediakan di setiap halte dan Beam Point di cluster-cluster residential, sehingga penghuni bisa menjelajahi seluruh kawasan dengan mudah dan nyaman.

"Dengan transformasi ini, Citra Raya Tangerang memungkinkan setiap keluarga yang tinggal di dalamnya hidup dengan nyaman, beraktivitas, dan menikmati berbagai momen kebersamaan tanpa harus menempuh perjalanan panjang yang melelahkan," kata dia pula.

Baca juga: Pemkot Tangerang tawarkan super apps direplikasi pada ajang smart city

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024