Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak meminta masyarakat mencegah kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menjauhi perilaku seks bebas yang dilakukan oleh kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) dengan kategori Laki-laki Sama Laki-laki (LSL).
 
"Pencegahan seks bebas LGBT itu agar tidak terjangkit kasus HIV," kata Kepala Pelaksana Harian Dinkes Kabupaten Lebak dr Budi Mulyanto di Rangkasbitun, Lebak, Rabu.
 
Berdasarkan hasil pemeriksaan skrining di Kabupaten Lebak periode Januari - Agustus 2024 dengan sasaran sebanyak 17.114 orang, tercatat ada 7 orang reaktif HIV.
 
Mereka yang terjangkit positif virus HIV itu disebabkan perilaku seks bebas LGBT dan LSL.
 
"Kami minta semua komponen masyarakat harus waspada dan menghindari perilaku menyimpang," kata dr Budi.

Baca juga: Catat, masyarakat disarankan tes HIV minimal sekali seumur hidup
 
Ia mengatakan, penyebaran virus HIV di Kabupaten Lebak bagaikan fenomena "gunung es" sehingga perlu adanya tindakan pencegahan dan penanggulangan dari masyarakat.
 
Sebab banyak juga kasus penderita yang tidak terdeteksi oleh tim medis karena mereka tak dilakukan pemeriksaan.
 
Pemerintah beserta seluruh elemen masyarakat bersama-sama bertanggung jawab menanggulangi penyebaran virus mematikan itu, baik melalui kampanye maupun sosialisasi di sekolah- sekolah.
 
"Kami mengajak masyarakat agar menjaga pola hidup sehat dan khusus untuk pada penderita agar menghindari berhubungan dengan pasangan agar penderita tidak bertambah," katanya.

Baca juga: 90 persen transmisi infeksi HIV disebut dari ibu ke bayi
 
Menurut dia, validasi data pelayanan HIV/AIDS di Kabupaten Lebak orang dengan hiv ditemukan 449 orang dari estimasi 668 orang, 365 orang menjalani pengobatan, sembilan orang meninggal dunia, dan 10 rujukan keluar daerah.
 
Selain itu juga tercatat 81 orang mangkir berobat, 118 orang melakukan pemeriksaan untuk mengetahui jumlah virus HIV dalam darah seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS dan 108 orang lainnya, jumlah virus HIV nya tidak dapat dideteksi dalam darah.
 
"Kami berharap bagi penderita HIV/AIDS agar berobat secara rutin gratis tanpa dipungut biaya," katanya menjelaskan.
 
Baca juga: HPA Al Khairiyah edukasi generasi milenial bahaya LGBT

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024