Lima siswa tingkat SMP Sampoerna Academy meluncurkan buku yang berisi cerita dari pengalaman pembelajaran sehari- hari terkait science, technology, engineering, arts dan mathematics (STEAM).

Adelina Holmes selaku Principal of Sampoerna Academy Pakuwon Indah Campus di Tangerang, Rabu, mengatakan buku berjudul "STEAM Adventures" ini disusun selama satu tahun dan ditulis dalam bahasa Inggris yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapabilitas dalam literasi multilingual.

Hal ini menjadi penting bagi anak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mendukung siswa meraih cita-cita. Berdasarkan penelitian dari Celedón-Pattichis, sebanyak 56 persen populasi di seluruh dunia berbicara lebih dari satu bahasa per tahun 2020.

Kemudian didukung data dari Dyvik yang dimuat di Statista yakni bahasa Inggris menempati urutan pertama bahasa yang paling banyak digunakan di dunia per tahun 2023, dengan jumlah pengguna sebanyak 1,5 miliar, diikuti oleh bahasa Mandarin sebanyak 1,1 miliar.

"Peluncuran buku ini adalah hasil kreativitas para siswa yang merupakan bentuk penerapan dari pembelajaran STEAM," kata Adelina dalam acara Literacy Festival 2024 di Sampoerna Academy Pakuwon Indah Campus Tangerang Selatan.

Baca juga: Ketua Yayasan Aya Sophia terima penghargaan pemimpin menginspirasi

Pembelajaran STEAM, kata Adelina, merupakan model pendekatan yang menekankan pada kolaborasi dan pembelajaran yang dipersonalisasi. Dalam pembelajaran melalui STEAM, kelompok siswa terlibat dalam penyelidikan bermakna yang menjadi kepentingan pribadi siswa.

Masalah-masalah ini berorientasi pada kehidupan nyata, baik berbasis kurikulum atau tidak, dan seringkali bersifat interdisipliner.

Peserta didik memutuskan bagaimana mendekati suatu masalah dan kegiatan atau proses apa yang akan mereka lakukan. Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, dan kemudian menganalisis, mensintesis, dan memperoleh pemahaman darinya.

"Jadi kelima siswa ini menulis dari pengalaman mereka yang berkaitan dengan Steam seperti kehidupan pensil hingga pinguin," ujarnya.

Adapun lima penulis buku tersebut adalah Naurah Farraige dari Sampoerna Academy Sentul, Elena Jap dari Sampoerna Academy Medan, Tiffany Purwandi dari Sampoerna Academy Surabaya Grand Pakuwon, Emma Botha dari Sampoerna Academy L’Avenue dan Claire Nikolyn Anyana dari Sampoerna Academy BSD.

Baca juga: Rayakan tiga dekade, UPH terbitkan buku orasi ilmiah 22 guru besar

Sementara itu terkait Literacy Festival 2024, acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi anak melalui buku berkualitas. "Ini juga bukti komitmen secara konsisten menyediakan pendidikan kelas dunia sekaligus pembelajaran STEAM di Indonesia," katanya.

Galih Sulistyaningra selaku Praktisi Pendidikan menekankan pentingnya anak mendapatkan akses literasi sejak usia dini, terutama literasi multilingual.

Sebab literasi bukan hanya sebatas membaca tapi juga mampu memahami, mengolah, dan memanfaatkan isi bacaan maupun informasi. Bahasa ibu tetap menjadi pondasi awal sebelum anak dikenalkan dengan kemampuan literasi dari bahasa lainnya.

Kikie Randini selaku GM Marketing TEEG Indonesia (Timezone & Play ‘N’ Learn) berharap dengan kolaborasi ini akan semakin banyak orang mengetahui tentang STEAM, terutama cara mengimplementasikannya.

"Kemudian dari Play ‘N’ Learn yang menerima buku ini, kami berharap orang tua murid dari Sampoerna Academy mengerti bahwa konsep STEAM juga dapat diimplementasikan melalui kegiatan bermain," katanya.

Baca juga: 5.000 mahasiswa baru UPH diajak miliki pemikiran kritis dan mendalam

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024