Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menyusun rencana kontigensi untuk menghadapi bencana kegagalan teknologi industri di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana di Serang, Selasa, mengatakan seiring perkembangan industri di wilayah itu, pihaknya perlu mengantisipasi kedaruratan bencana.

Ia mengatakan bencana kegagalan teknologi industri juga menjadi ancaman serius akibat kesalahan pengoperasian, kelalaian, dan kesengajaan manusia.

“Seiring dengan berkembangnya industri di Banten, terutama yang bergerak di bidang gas bumi, diperlukan adanya antisipasi kedaruratan bencana kegagalan teknologi melalui penyusunan penanggulangan bencana,” ujar dia.

Baca juga: BPBD Serang salurkan 40.000 liter air bersih ke tiga kelurahan di Kasemen

Kegiatan penyusunan rencana kontigensi bencana kegagalan teknologi industri mencakup proses pengaturan awal, strategi dan prosedur dalam menanggapi potensi krisis kedaruratan, tanggung jawab, data, informasi, pengaturan dan kebutuhan.

Oleh karena itu, katanya, dalam keadaan darurat, tindakan cepat dan efektif dapat terwujud apabila sudah tersedia sebelum bencana terjadi secara terkoordinasi dan berkelanjutan untuk kedaruratan.

Nana mengatakan kegiatan tersebut digelar BPBD Banten berkolaborasi bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan lembaga terkait, serta organisasi masyarakat.

Ia mengatakan dengan adanya fenomena perubahan iklim, berbagai ahli memprediksikan risiko terjadinya bencana akan semakin meningkat ke depannya.

Nana juga berharap, dengan adanya penyusunan rencana kontigensi di wilayah Banten bersama unsur terkait, dapat meningkatkan kewaspadaan dan meminimalisasi dampak kerusakan dan korban jiwa.

Baca juga: BPBD Lebak distribusikan air bersih untuk 17 desa yang alami kekeringan

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024