Lebak (Antara News Banten) - Industri mebeleur bambu Rangkasbitung,Kabupaten Lebak,Banten, menembus pasar ekspor ke Benua Eropa karena permintaan pasar di negara itu cenderung meningkat
     
"Kami setiap bulan memasok produk mebeuler bambu ke Pasar Eropa sekitar lima kontener," kata Khaerul Pulungan, Direktur CV Shaniqua Marigold Bamboo Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu.
     
Permintaan pasar Eropa itu antara lain Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Perancis dan Portugis.
     
Bahkan, pada akhir April 2018 memasok produk mebeuler ke Belanda sebanyak dua kontener.
     
Produksi mebeuler yang dirintis sejak tahun 1989 hingga sekarang masih eksis karena permintaan pasar ekspor cukup tinggi.
     
Harga mebeuler dijual ekspor itu mulai Rp250 ribu hingga Rp2,5 juta per unit.
     
Kerajinan mebeuler bambu diantaranya produksi kursi sopa, ranjang tidur, rak sepatu, buku-buku juga kursi panjang.
     
"Semua produksi itu menggunakan bahan baku bambu," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, produksi mebeuler itu juga melibatkan tenaga kerja sebanyak 100 orang warga setempat.
     
Mereka para tenaga kerja itu mulai mengerjakan pemotongan bambu,pelembutan sampai pekerjaan finishing.
     
Namun, pembayaran upah kerja tersebut tergantung nilai borongan pekerjaan sehingga mereka setiap bulan bisa menghasilkan pendapatan di atas Rp 2 juta per bulan.
     
Produksi mebeuler itu karena bahan baku bambu di Kabupaten Lebak melimpah dan terdapat di 28 kecamatan. 
     
"Kami terus meningkatkan kualitas agar produksi mebeuler itu bisa diterima pasar dunia," katanya menjelaskan.
     
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengatakan pihaknya mengapresiasi perusahaan CV Shaniqua Marigold Bamboo yang menembus pasar Eropa hingga beromzet Rp1,7 miliar per bulan.
     
Kerajinan bambu itu diekspor melalui CV Shaniqua Marigold Bamboo yang berlokasi di Pasir Ona Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak dapat menyerap tenaga kerja.
     
Diperkirakan omzet kerajinan bambu di daerah ini mencapai Rp2,9 miliar per tahun dari 1.503 unit usaha yang dikelola masyarakat.
     
Berdasarkan jumlah kerajinan bambu yang ada tercatat 1.503 unit usaha dengan omzet penjualan Rp2,9 miliar per tahun.
     
Selain itu juga terdapat perusahaan CV Shaniqua Marigold Bamboo yang menghasilkan produk mebeuler bambu yang produksinya di ekspor ke Prancis, Jerman, Portugal dan Belanda dengan omzet Rp1,7 miliar.
     
"Kami merasa terbantu dengan tumbuhnya usaha kerajinan bambu karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi warga," katanya menjelaskan.


 

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018