Serang (Antara News Banten) - Gubernur Banten Wahidin Halim meminta warga luar atau tamu yang mengunjungi kawasan permukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak agar tidak menimbulkan kerusakan pada masyarakat Badui.
     
"Kita berharap warga luar tidak mengotori kehidupan masyarakat Badui," kata Wahidin saat perayaan Seba Badui di Pendopo Pemprov Banten, Serang, Sabtu.
     
Pemerintah Provinsi Banten mengapresiasi komunitas kehidupan masyarakat Banten yang aman,nyaman dan damai.
     
Mereka warga Badui dapat menjaga kawasan hutan, sungai, pegunungan agar hijau dan lestari.
     
Sebab, kawasan hutan dan pegunungan terjadi kerusakan maka akan berdampak terhadap ekosistem lingkungan juga habitat lainnya.
     
Selain itu juga akan menimbulkan malapetaka bencana alam.
     
Pemerintah Provinsi Banten meminta warga Badui tetap konsisten menjaga lingkungan alam agar hijau dan lestari sehingga menyumbangkan kesejahteraan bagi mereka.
     
Masyarakat Badui tinggal di kawasan Gunung Kendeng sehingga perlu dijaga dan dilestarikan kawasan hutan dan  sungai lestari.
     
Begitu juga jika ada warga luar yang mengunjungi kawasan masyarakat Badui tidak mengotori dengan melakukan kerusakan alam.
     
Disamping itu juga jangan membawa budaya negatif maupun ideologi karena kehidupan masyarakat Badui penuh kedamaian dan kenyamanan.
     
"Jika ada tamu dari luar mengotori dan merusak lingkungan masyarakat Badui maka segera laporkan kepada kepolisian dan TNI," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, selama ini Pemerintah Provinsi Banten tidak mengganggu kehidupan komunitas masyarakat Badui.
     
Selain itu juga tidak melakukan kerusakan serta mempengaruhi budaya mereka.
     
Bahkan, masyarakat Badui sudah dikenal di dunia dan sangat membanggakan bagi Pemerintah Provinsi Banten.
     
"Kami punya teman kuliah dari Amerika Serikat selalu mempertanyakan kehidupan masyarakat Badui. Mereka warga asing tidak habis-habisnya menceritakan kehidupan masyarakat Badui," katanya menjelaskan.
     
Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak yang juga pemuka masyarakat Badui Saija mengatakan bahwa perayaan Seba tahun 2018 dihadiri sebanyak 1.388 orang diantaranya Badui Dalam sebanyak 47 orang.
     
Selama ini, komitmen masyarakat Badui menjaga hutan, gunung dan sungai agar tetap lestari dan hijau.
     
Bahkan, masyarakat Badui juga melakukan ritual keselamatan alam agar tidak menimbulkan bencana alam.
     
Ritual itu diantaranya di Gunung Honje, Gunung Bongkok dan Gunung Madur dan tahun 2019 melakukan ritual di Lapindo, Jawa Timur.
     
Masyarakat Badui yang tinggal di kawasan hak tanah ulayat seluas 5.100 hektare dengan penduduk 12.000 jiwa hingga kini aman dan damai.
     
Namun, dari 5.100 hektare itu diantaranya seluas 3.000 hektare hutan adat sehingga tidak bisa dijadikan permukiman maupun garapan pertanian.
     
"Kami dititipkan oleh leluhur untuk menjaga kawasan hutan adat seluas 3.000 hektare dan tidak melakukan penebangan maupun kerusakan," katanya.
     
Dalam perayaan Seba tahun 2018 itu dihadiri oleh Wakil Gubenur Banten Andika Hazrumi, Kapolda Brigjen Listyo Sigit Prabowo dan Korem Maulana Yusuf (MY) Serang Kolonel Czi Budi Hariswanto.

Baca juga: Warga Badui Padati Pendopo Lebak Rayakan Seba

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018