Tangerang (Antara News Banten) - Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, optimistis target penerimaan non-Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan sebesar Rp575,4 miliar dapat tercapai karena petugas gencar melakukan sosialisasi.
"Kami sudah menerima awal April 2018 sebesar Rp198,1 miliar, padahal masih tersisa hingga akhir tahun," kata Kepala Bidang Pendapatan Non-PBB Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemkab Tangerang, Mudji Widodo di Tangerang, Rabu.
Muji mengatakan terdapat tujuh bidang pajak non-PBB seperti pajak hiburan, restoran, parkir, reklame, hotel, pajak air bawah tanah, dan penerangan jalan.
Dia mengatakan target tersebut tidak muluk-muluk dan dianggap masuk akal karena melihat antusias wajib pajak untuk membayar sangat tinggi.
Pada triwulan pertama tahun 2018, katanya, penerimaan telah mencapai 35 persen, sedangkan masih adalah beberapa bulan kedepan.
"Kesadaran wajib pajak semakin tinggi untuk membayar karena hal itu merupakan kewajiban mereka membayar ketika dalam mengurus berbagai keperluan," katanya.
Penerimaan pajak non-PBB termasuk besar di areal sekitar Terminal III Bandara Internasional Soekarno-Hatta terutama pada reklame luar ruangan.
Dia menambahkan penerimaan pajak non-PBB relatif besar sebagai penyumpang pendapatan asli daerah (PAD) setempat setiap tahunnya.
Kepala Bidang PBB Bapenda Pemkab Tangerang, Dwi Chandra Budiman mengatakan penerimaan PBB pada 2018 sebesar Rp314 miliar.
Dwi mengatakan para wajib pajak diharapkan dapat membayar melalui loket yang disediakan Bank Jabar Banten (BJB) atau swalayan mini hingga 3 Juli 2018.
Namun bila wajib pajak menunggak, katanya menambahkan dapat dikenakan sanksi sebesar dua persen per bulan.
Sebelumnya, pemberitahuan pajak terhutang (SPT) 2018 PBB telah dicetak sebanyak 628.140 lembar dan terbanyak di Kecamatan Kelapa Dua.
Pada 2017 target penerimaan PBB sebesar Rp305 miliar dengan realisasi mencapai Rp362 miliar.
Baca juga: Realisasi Penerimaan Pajak Lebihi Target
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018
"Kami sudah menerima awal April 2018 sebesar Rp198,1 miliar, padahal masih tersisa hingga akhir tahun," kata Kepala Bidang Pendapatan Non-PBB Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemkab Tangerang, Mudji Widodo di Tangerang, Rabu.
Muji mengatakan terdapat tujuh bidang pajak non-PBB seperti pajak hiburan, restoran, parkir, reklame, hotel, pajak air bawah tanah, dan penerangan jalan.
Dia mengatakan target tersebut tidak muluk-muluk dan dianggap masuk akal karena melihat antusias wajib pajak untuk membayar sangat tinggi.
Pada triwulan pertama tahun 2018, katanya, penerimaan telah mencapai 35 persen, sedangkan masih adalah beberapa bulan kedepan.
"Kesadaran wajib pajak semakin tinggi untuk membayar karena hal itu merupakan kewajiban mereka membayar ketika dalam mengurus berbagai keperluan," katanya.
Penerimaan pajak non-PBB termasuk besar di areal sekitar Terminal III Bandara Internasional Soekarno-Hatta terutama pada reklame luar ruangan.
Dia menambahkan penerimaan pajak non-PBB relatif besar sebagai penyumpang pendapatan asli daerah (PAD) setempat setiap tahunnya.
Kepala Bidang PBB Bapenda Pemkab Tangerang, Dwi Chandra Budiman mengatakan penerimaan PBB pada 2018 sebesar Rp314 miliar.
Dwi mengatakan para wajib pajak diharapkan dapat membayar melalui loket yang disediakan Bank Jabar Banten (BJB) atau swalayan mini hingga 3 Juli 2018.
Namun bila wajib pajak menunggak, katanya menambahkan dapat dikenakan sanksi sebesar dua persen per bulan.
Sebelumnya, pemberitahuan pajak terhutang (SPT) 2018 PBB telah dicetak sebanyak 628.140 lembar dan terbanyak di Kecamatan Kelapa Dua.
Pada 2017 target penerimaan PBB sebesar Rp305 miliar dengan realisasi mencapai Rp362 miliar.
Baca juga: Realisasi Penerimaan Pajak Lebihi Target
Editor : Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2018