Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang Banten menyalurkan bahan pangan segar Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) ke 270 anak terindikasi stunting di sembilan kelurahan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang Rabu mengatakan, penyaluran B2SA ini dilaksanakan selama lima bulan penuh dari Mei hingga September 2024.
"Dalam program ini, DKP Kota Tangerang menyalurkan bahan pangan segar B2SA ke 270 anak terindikasi stunting di sembilan lokus yang telah ditentukan," katanya.
Muhdorun menjelaskan, pangan B2SA yang disalurkan ialah karbohidrat melalui beras Fortivit 5 kg, protein hewani dengan daging sapi 5 kilogram, dan telur 1 kilogram, nabati lewat kacang hijau 1 kilogram, asupan mineralnya dengan wortel 1 kilogram, serta asupan lemak dengan keju 1 pak.
“Semuanya disuplai selama lima bulan penuh atau lima kali. Ditujukan untuk mendukung tercapainya pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan yang diimplementasikan melalui penerapan konsumsi pangan B2SA,” katanya.
Baca juga: Sekda Tangerang instruksikan pengoptimalan program Satu Telur Satu Minggu
Sementara itu sembilan lokus penyebaran adalah Kelurahan Cipondoh Makmur, Kelurahan Poris Plawad, Kelurahan Bugel, Kelurahan Periuk Jaya, Kelurahan Baja, Kelurahan Periuk, Kelurahan Cibodas Baru, Kelurahan Selapajang Jaya, dan Kelurahan Belendung.
Prevalensi stunting di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022. Kenaikan terjadi pada 2023 menjadi 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yang 24 persen dan nasional 21,5 persen.
Lalu Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat prevalensi kasus stunting di daerah itu per Juni 2024 sebesar 4,9 persen. Dinkes juga sudah melakukan skrining terhadap 77.062 balita.
Baca juga: Diskominfo Tangerang salurkan telur ke wilayah binaan penanganan stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun di Tangerang Rabu mengatakan, penyaluran B2SA ini dilaksanakan selama lima bulan penuh dari Mei hingga September 2024.
"Dalam program ini, DKP Kota Tangerang menyalurkan bahan pangan segar B2SA ke 270 anak terindikasi stunting di sembilan lokus yang telah ditentukan," katanya.
Muhdorun menjelaskan, pangan B2SA yang disalurkan ialah karbohidrat melalui beras Fortivit 5 kg, protein hewani dengan daging sapi 5 kilogram, dan telur 1 kilogram, nabati lewat kacang hijau 1 kilogram, asupan mineralnya dengan wortel 1 kilogram, serta asupan lemak dengan keju 1 pak.
“Semuanya disuplai selama lima bulan penuh atau lima kali. Ditujukan untuk mendukung tercapainya pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan yang diimplementasikan melalui penerapan konsumsi pangan B2SA,” katanya.
Baca juga: Sekda Tangerang instruksikan pengoptimalan program Satu Telur Satu Minggu
Sementara itu sembilan lokus penyebaran adalah Kelurahan Cipondoh Makmur, Kelurahan Poris Plawad, Kelurahan Bugel, Kelurahan Periuk Jaya, Kelurahan Baja, Kelurahan Periuk, Kelurahan Cibodas Baru, Kelurahan Selapajang Jaya, dan Kelurahan Belendung.
Prevalensi stunting di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022. Kenaikan terjadi pada 2023 menjadi 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yang 24 persen dan nasional 21,5 persen.
Lalu Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat prevalensi kasus stunting di daerah itu per Juni 2024 sebesar 4,9 persen. Dinkes juga sudah melakukan skrining terhadap 77.062 balita.
Baca juga: Diskominfo Tangerang salurkan telur ke wilayah binaan penanganan stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024