Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten menargetkan jumlah guru ngaji dari yang saat ini 3.482 orang menjadi 3.700 orang dalam rangka mengentaskan buta aksara Al Quran di masyarakat setempat.
"Pemerintah berkomitmen untuk menambah kuota guru ngaji setiap tahun dan menyediakan BPJS Ketenagakerjaan bagi mereka, selain insentif yang sudah ada," kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan dalam keterangan di Tangerang, Minggu.
Oleh karena itu, ia mengajak peran aktif Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) yang baru dikukuhkan terkait dengan peran strategis dalam meningkatkan literasi baca Al Quran di kalangan warga.
Baca juga: DPUPR Banten temukan pemanfaatan air bawah tanah tanpa izin di Tangsel
Pasalnya, berdasarkan data, angka buta aksara Al-Qur'an di kalangan masyarakat Muslim Indonesia masih tinggi yakni mencapai sekitar 70 persen.
"Ini adalah pekerjaan rumah kita bersama. FPGN atau guru ngaji ini harus mampu masuk ke lingkungan rumah, masjid, mushalla, dan majelis taklim untuk memberikan pendidikan Al Quran," kata dia.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendukung upaya Forum Persatuan Guru Ngaji dalam menjadikan masyarakat lebih cerdas, modern, dan religius.
"Jadi kalau suatu kota masyarakatnya sudah cerdas, kotanya modern, tapi kalau tanpa religius itu kurang. Kita bangun kota kita dengan kota berakhlak, masyarakatnya berakhlak," ujarnya.
Baca juga: Atasi stunting, Pemkot Tangsel optimalkan gerakan makan ikan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
"Pemerintah berkomitmen untuk menambah kuota guru ngaji setiap tahun dan menyediakan BPJS Ketenagakerjaan bagi mereka, selain insentif yang sudah ada," kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan dalam keterangan di Tangerang, Minggu.
Oleh karena itu, ia mengajak peran aktif Forum Persatuan Guru Ngaji (FPGN) yang baru dikukuhkan terkait dengan peran strategis dalam meningkatkan literasi baca Al Quran di kalangan warga.
Baca juga: DPUPR Banten temukan pemanfaatan air bawah tanah tanpa izin di Tangsel
Pasalnya, berdasarkan data, angka buta aksara Al-Qur'an di kalangan masyarakat Muslim Indonesia masih tinggi yakni mencapai sekitar 70 persen.
"Ini adalah pekerjaan rumah kita bersama. FPGN atau guru ngaji ini harus mampu masuk ke lingkungan rumah, masjid, mushalla, dan majelis taklim untuk memberikan pendidikan Al Quran," kata dia.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mendukung upaya Forum Persatuan Guru Ngaji dalam menjadikan masyarakat lebih cerdas, modern, dan religius.
"Jadi kalau suatu kota masyarakatnya sudah cerdas, kotanya modern, tapi kalau tanpa religius itu kurang. Kita bangun kota kita dengan kota berakhlak, masyarakatnya berakhlak," ujarnya.
Baca juga: Atasi stunting, Pemkot Tangsel optimalkan gerakan makan ikan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024