Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI memperkuat literasi keuangan ratusan murid sekolah dasar di Provinsi Banten dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024.
Kegiatan tersebut berlangsung di Plaza Aspirasi Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang, Jumat, dengan membagikan 1.000 tabungan simpanan pelajar (SimPel) dan mendongeng tentang bijak menabung.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan literasi keuangan untuk anak merupakan salah satu program dari 10 prioritas di OJK.
Hal tersebut dilakukan agar anak-anak tidak terpengaruh dengan pinjaman online/daring ilegal, judi online/daring, atau paylater yang tidak bertanggung jawab penggunaannya di kemudian hari.
"Ini adalah salah satu upaya kita memberikan edukasi kepada anak-anak, menggunakan bahasa yang sederhana," ujar Friderica.
Baca juga: OJK kembangkan ekosistem keuangan inklusif di Desa Wisata Padarincang
Pihaknya menekankan pada pentingnya menabung sejak dini. Sebab, jika anak tidak paham literasi keuangan, dikhawatirkan ke depan mereka dapat terjerat dampak negatif dari pemakaian uang yang salah, hingga berutang tanpa tahu kemampuan.
"Ini salah satu upaya kita untuk sama-sama memberantas yang seperti itu dari mulai edukasi sejak dini," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR Marinus Gea mendukung dan mendorong program OJK tersebut untuk dilakukan di semua tempat, dan bisa menjangkau seluruh anak Indonesia, tak terkecuali bagi wilayah yang sulit terjangkau.
"Kita bicara untuk generasi 2045 itu adalah mereka yang sekarang belajar di tingkat SD, SMP dan mereka yang akan menggantikan posisi kita nanti," kata dia.
Baca juga: Peringatan HAN, Pemkab Lebak upayakan anak tidak putus sekolah
Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Provinsi Banten M. Agus Setiawan.
Agus mengatakan tabungan pelajar tersebut selain melatih para siswa, juga memberikan dampak baik pada kegiatan perekonomian bagi daerah.
"Ini sudah dilaksanakan sejak ini sehingga paling tidak nanti mereka juga termotivasi untuk memahami tentang pengelolaan keuangan. Mungkin nanti ke bursa efek, saham, investasi dan lain sebagainya," kata dia.
Pembukaan buku tabungan SimPel siswa SD se-Provinsi Banten didukung oleh Bank Banten dan Bank BJB.
Baca juga: Presiden Jokowi: pastikan anak-anak Indonesia berinternet sehat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Kegiatan tersebut berlangsung di Plaza Aspirasi Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Serang, Jumat, dengan membagikan 1.000 tabungan simpanan pelajar (SimPel) dan mendongeng tentang bijak menabung.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan literasi keuangan untuk anak merupakan salah satu program dari 10 prioritas di OJK.
Hal tersebut dilakukan agar anak-anak tidak terpengaruh dengan pinjaman online/daring ilegal, judi online/daring, atau paylater yang tidak bertanggung jawab penggunaannya di kemudian hari.
"Ini adalah salah satu upaya kita memberikan edukasi kepada anak-anak, menggunakan bahasa yang sederhana," ujar Friderica.
Baca juga: OJK kembangkan ekosistem keuangan inklusif di Desa Wisata Padarincang
Pihaknya menekankan pada pentingnya menabung sejak dini. Sebab, jika anak tidak paham literasi keuangan, dikhawatirkan ke depan mereka dapat terjerat dampak negatif dari pemakaian uang yang salah, hingga berutang tanpa tahu kemampuan.
"Ini salah satu upaya kita untuk sama-sama memberantas yang seperti itu dari mulai edukasi sejak dini," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR Marinus Gea mendukung dan mendorong program OJK tersebut untuk dilakukan di semua tempat, dan bisa menjangkau seluruh anak Indonesia, tak terkecuali bagi wilayah yang sulit terjangkau.
"Kita bicara untuk generasi 2045 itu adalah mereka yang sekarang belajar di tingkat SD, SMP dan mereka yang akan menggantikan posisi kita nanti," kata dia.
Baca juga: Peringatan HAN, Pemkab Lebak upayakan anak tidak putus sekolah
Turut hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Provinsi Banten M. Agus Setiawan.
Agus mengatakan tabungan pelajar tersebut selain melatih para siswa, juga memberikan dampak baik pada kegiatan perekonomian bagi daerah.
"Ini sudah dilaksanakan sejak ini sehingga paling tidak nanti mereka juga termotivasi untuk memahami tentang pengelolaan keuangan. Mungkin nanti ke bursa efek, saham, investasi dan lain sebagainya," kata dia.
Pembukaan buku tabungan SimPel siswa SD se-Provinsi Banten didukung oleh Bank Banten dan Bank BJB.
Baca juga: Presiden Jokowi: pastikan anak-anak Indonesia berinternet sehat
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024