Pemerintah kabupaten Lebak melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), propinsi Banten menerapkan inseminasi buatan (IB) guna meningkatkan populasi ternak kerbau sehingga dapat meningkatkan ekonomi rakyat.
 
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar saat dihubungi di Rangkasbitung Lebak, Jumat, mengatakan pemerintah daerah kini tengah menerapkan IB di seluruh kecamatan guna meningkatkan populasi ternak kerbau.
 
Selain itu juga mengoptimalkan ketersediaan lahan penggembalaan dengan menanam rumput gajah sebagai pakan ternak.
 
Begitu juga masyarakat dapat menjaga keamanan ternak kerbau dari ancaman pencurian.

Baca juga: Pemkab Lebak bertekad wujudkan "zero new stunting"
 
Pihaknya juga terus melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi tentang budidaya kerbau yang baik dan memberikan motivasi kepada para peternakan dan melaksanakan bimbingan teknis dan pelatihan kepada para pemuda untuk mencintai bidang peternakan.
 
"Kami meyakini penerapan IB itu dapat meningkatkan populasi ternak kerbau," katanya menjelaskan.
 
Menurut dia, saat ini jumlah populasi ternak kerbau di Lebak terjadi penurunan dari 19 ribu kini menjadi 12 ribu ekor.
 
Penyebab menurunnya populasi itu di antaranya faktor alih fungsi lahan, mekanisasi pertanian yang dulu membajak menggunakan kerbau, tetapi sekarang memakai traktor.
 
Selain itu juga tingginya pencurian sehingga para peternak banyak yang tidak mengembangkan ternak.
 
"Kami mendorong peternak dapat mengembangkan ternak kerbau karena mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.

Baca juga: Samsat Rangkasbitung optimistis target pajak Rp139 miliar tercapai
 
Sementara itu, Ujang (60) seorang peternak warga Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengatakan usaha peternakan kerbau yang digeluti sejak 30 tahun lalu itu sangat membantu ekonomi keluarga.
 
Sebab, jika membutuhkan keperluan uang yang sangat mendesak, seperti keluarga meninggal dunia atau biaya pendidikan anak maupun perbaikan rumah juga membeli lahan dapat dijual ternak kerbau itu.
 
Namun, sekarang terjadi alih fungsi lahan sehingga kini populasi kerbau berkurang, karena kesulitan untuk pengembalaan pakan rerumputan akibat banyak perumahan.
 
"Kami sekarang memiliki 5 ekor kerbau dan mendukung adanya penerapan IB agar setahun sekali bisa kembali memiliki peranakan dari induk betina itu," kata Ujang.

Baca juga: Pemkab Lebak dukung Indonesia jadi lumbung pangan dunia

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024