Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten mengungkapkan penyakit tuberkulosis atau TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberkulosis dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.

"Jika tidak ditangani dengan segera, penyakit TBC dapat berakibat fatal. Meski begitu TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang  Dini Anggraeni di Tangerang, Sabtu, dalam keterangannya.

Ia menuturkan, penyakit TBC menyerang organ paru tetapi tidak jarang juga menyerang organ lain misalnya kelenjar getah bening, kulit saluran pencernaan atau usus, selaput otak dan lainnya.

Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat, guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik.

Saat ini, Pemkot Tangerang telah melakukan langkah inovatif dalam percepatan eliminasi penyakit TBC yaitu dengan cara pemeriksaan mandiri menggunakan aplikasi https://ranseltbc.tangerangkota.go.id/.

"Kita harap dengan adanya pemeriksaan mandiri kita bisa tangani dengan cepat dan menekan angka penularan ke lebih banyak," katanya.

Baca juga: Pemkot Tangerang sebut skrining TBC guna percepat deteksi dan penanganan

Ia menambahkan, TBC menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lainnya. Penularan bakteri dapat terjadi melalui droplet atau percikan saat batuk atau bersin atau tertawa keras yang terhirup ke saluran nafas orang yang sehat.

Di dalam tubuh, bakteri bisa berkembang biak atau dorman yaitu tertidur. Apabila daya tahan tubuh menurun maka bakteri TBC akan berkembang biak dan menimbulkan gejala.

"TBC tidak menular melalui perlengkapan pribadi pasien yang sudah dibersihkan seperti peralatan makan, pakaian dan tempat tidur yang digunakan pasien TBC," ujarnya

Gejala yang kerap muncul dalam penyakit TBC adalah batuk, Demam meriang berkepanjangan, sesak nafas dan nyeri dada, berat badan menurun, kadang dahak bercampur darah, nafsu makan menurun dan berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan.

Baca juga: Pemkot Tangerang ajak masyarakat gunakan aplikasi skrining TBC mandiri

Cara mencegah penularan bagi pasien positif TBC adalah minum obat teratur, menutup mulut saat batuk dan bersin dengan tisu atau saputangan, tidak membuang dahak sembarangan, buang dahak ke lubang WC dan memastikan berada dan beraktivitas di ruangan dengan ventilasi udara yang baik

"Biasakan hidup sehat seperti tidak merokok dan meningkatkan daya tahan tubuh, dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang," katanya.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat kasus TBC pada 2022 sekitar 9 ribuan kasus dan 700 kasus di antaranya adalah anak-anak.

Angka ini meningkat di 2023 dari temuan 10.935 kasus, 2.500 di antaranya adalah anak-anak. Sedangkan per 2024 hingga Mei ini, sudah 321 anak di Kota Tangerang tercatat dalam pengobatan TBC.

Baca juga: Tangani TBC, Pemprov Banten ajak asosiasi rumah sakit kolaborasi

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024