PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, telah menjalankan Universal Security Audit Programme Continuous Monitoring Approach (USAP - CMA) sejak 24 Juni - 5 Juli 2024 sebagai upaya meningkatkan aspek keamanan penerbangan berstandar global.
Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi di Tangerang, Jumat, mengatakan, penerapan USAP-CMA ini ditujukan sebagai meningkatkan keamanan penerbangan global melalui audit dan pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja keamanan penerbangan negara anggota.
"Dengan audit ini dapat meningkatkan dan memperkuat sistem keamanan Bandara Soekarno-Hatta dan lebih comply terhadap regulasi keamanan penerbangan. Adapun dari sisi bisnis, mendukung pertumbuhan traffic penerbangan internasional karena telah diaudit oleh ICAO dengan hasil baik," katanya.
Baca juga: Bandara Soekarno Hatta gelar bakti khitanan massal 150 anak
Menurut dia, USAP - CMA merupakan program dari organisasi penerbangan sipil internasional atau International Civil Aviation Organisation (ICAO) untuk menilai tingkat kepatuhan dan sistem pengawasan keamanan penerbangan suatu negara terhadap Standar Annex 17 dan ketentuan terkait keamanan pada Annex 9.
Sesuai standar minimum ICAO Global Aviation Security Plan (GASeP), Indonesia memiliki target nilai kepatuhan (comply) 80 persen. Diharapkan nilai kepatuhan tersebut dapat dicapai Bandara Soekarno-Hatta (CGK) pada USAP-CMA tahun ini.
"Dengan adanya audit ini, diharapkan CGK dapat berkontribusi penuh terhadap hasil yang diperoleh (target 80 persen comply) dalam hal implementasi di lapangan dan kepatuhan bandara dalam hal regulasi keamanan penerbangan," ungkapnya.
Baca juga: Polresta Soekarno Hatta terima penghargaan dari Dirlantas Metro
Holik menjelaskan, adapun yang dievaluasi dalam USAP - CMA ini mencakup sejumlah aspek keamanan dalam operasional bandara, mulai dari keamanan bandar udara, pesawat (aircraft) dan keamanan penumpang pesawat serta barang bawaannya.
"Audit ini mencakup prosedur dan proses terhadap akses bandara termasuk di sisi darat atau sisi udara dan area lainnya seperti kargo. Kemudian keahlian personel keamanan penerbangan (Aviation Security) serta peralatan dan keamanan bandar udara," terangnya.
USAP - CMA secara terus-menerus menilai tingkat kinerja keamanan penerbangan dan memberikan rekomendasi yang diprioritaskan untuk membantu Anggota Negara-negara dalam mengatasi kekurangan yang teridentifikasi.
"Target nilai minimal 80 persen kepatuhan merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan penerbangan secara keseluruhan di Bandara Soekarno-Hatta. Semoga audit ini berhasil sesuai target dan dapat manfaat bagi semua pihak," kata Holik.
Baca juga: Pabrikan dan produsen helikopter ramaikan pameran Hexia 2024 di Cengkareng
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024
Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi di Tangerang, Jumat, mengatakan, penerapan USAP-CMA ini ditujukan sebagai meningkatkan keamanan penerbangan global melalui audit dan pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja keamanan penerbangan negara anggota.
"Dengan audit ini dapat meningkatkan dan memperkuat sistem keamanan Bandara Soekarno-Hatta dan lebih comply terhadap regulasi keamanan penerbangan. Adapun dari sisi bisnis, mendukung pertumbuhan traffic penerbangan internasional karena telah diaudit oleh ICAO dengan hasil baik," katanya.
Baca juga: Bandara Soekarno Hatta gelar bakti khitanan massal 150 anak
Menurut dia, USAP - CMA merupakan program dari organisasi penerbangan sipil internasional atau International Civil Aviation Organisation (ICAO) untuk menilai tingkat kepatuhan dan sistem pengawasan keamanan penerbangan suatu negara terhadap Standar Annex 17 dan ketentuan terkait keamanan pada Annex 9.
Sesuai standar minimum ICAO Global Aviation Security Plan (GASeP), Indonesia memiliki target nilai kepatuhan (comply) 80 persen. Diharapkan nilai kepatuhan tersebut dapat dicapai Bandara Soekarno-Hatta (CGK) pada USAP-CMA tahun ini.
"Dengan adanya audit ini, diharapkan CGK dapat berkontribusi penuh terhadap hasil yang diperoleh (target 80 persen comply) dalam hal implementasi di lapangan dan kepatuhan bandara dalam hal regulasi keamanan penerbangan," ungkapnya.
Baca juga: Polresta Soekarno Hatta terima penghargaan dari Dirlantas Metro
Holik menjelaskan, adapun yang dievaluasi dalam USAP - CMA ini mencakup sejumlah aspek keamanan dalam operasional bandara, mulai dari keamanan bandar udara, pesawat (aircraft) dan keamanan penumpang pesawat serta barang bawaannya.
"Audit ini mencakup prosedur dan proses terhadap akses bandara termasuk di sisi darat atau sisi udara dan area lainnya seperti kargo. Kemudian keahlian personel keamanan penerbangan (Aviation Security) serta peralatan dan keamanan bandar udara," terangnya.
USAP - CMA secara terus-menerus menilai tingkat kinerja keamanan penerbangan dan memberikan rekomendasi yang diprioritaskan untuk membantu Anggota Negara-negara dalam mengatasi kekurangan yang teridentifikasi.
"Target nilai minimal 80 persen kepatuhan merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan penerbangan secara keseluruhan di Bandara Soekarno-Hatta. Semoga audit ini berhasil sesuai target dan dapat manfaat bagi semua pihak," kata Holik.
Baca juga: Pabrikan dan produsen helikopter ramaikan pameran Hexia 2024 di Cengkareng
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024