Tangerang (ANTARA) - Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta (Soetta) meningkatkan pengawasan kesehatan terhadap pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sebagai langkah antisipasi Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia.
"Betul, kami melakukan pengetatan," kata Kepala BBKK Soekarno-Hatta Naning Nugrahini di Tangerang, Selasa.
Dia menjelaskan, jajaran tim pengawas kesehatan telah melakukan pengetatan di area kedatangan penumpang di Bandara Internasional Soetta dengan pemantauan risiko (Risk Based Assessment/RBA) terhadap alat angkut dan orang (pelaku perjalanan).
"Setiap orang dari luar negeri yang akan bepergian ke Indonesia wajib mengisi riwayat kesehatannya di Satu Sehat Health Pass (SSHP) yang diisi di negara asal atau bandara origin" ujarnya.
Baca juga: Bandara Soetta layani 3,13 juta penumpang pada angkutan Tahun Baru
Naning mengemukakan, pengawasan kesehatan itu akan dilakukan di beberapa kawasan terminal kedatangan seperti di Terminal 2 maupun Terminal 3 dengan mengaktifkan thermo scanner dan petugas mengamati setiap pelaku perjalanan yang baru tiba.
"Di terminal kedatangan dilakukan pemantauan suhu dan observasi visual. Bila ada tanda dan gejala, dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dan bila diperlukan dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan mini laboratorium di Pos Kesehatan (Poskes) Terminal 3 Kedatangan Internasional untuk memudahkan pemeriksaan pelaku perjalanan yang ada gejala.
"Kami juga sedang menyiapkan pesan untuk edukasi tentang praktek hidup bersih dan sehat serta protokol kesehatan. Segera ke fasilitas layanan kesehatan bila mengalami tanda dan gejala," kata dia.
Baca juga: Pekerja Migran asal Jember dipulangkan dari Arab Saudi