Kawasan komunitas masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, hingga kini terbebas kasus penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Awalnya terdapat satu warga Badui pada pertengahan April 2024 dicurigai DBD, karena kondisi suhu tubuhnya panas dingin, namun berdasarkan laboratorium hasilnya negatif," kata Mumuh Muhdiyat, seorang petugas Surveilans Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak, Senin.
Puskesmas Cisimeut Kabupaten Lebak sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan bagi masyarakat Badui memiliki kewenangan untuk mengantisipasi berbagai penyakit menular, termasuk kasus DBD.
Pihaknya secara rutin setiap pekan melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan di pemukiman Badui.
Baca juga: Relawan tangani stunting di kawasan permukiman Badui Lebak
Baca juga: Relawan tangani stunting di kawasan permukiman Badui Lebak
Selama ini, kata dia, masyarakat Badui yang tinggal di Desa Kanekes Kabupaten Lebak belum ditemukan kasus penyakit DBD.
Populasi nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus DBD di wilayah pemukiman Badui tidak berkembang biak.
Oleh karenanya, masyarakat Badui hingga kini terbebas dari penyebaran penyakit yang mematikan itu.
Adapun, warga Badui yang terserang penyakit DBD itu datang dari luar daerah setelah mereka menginap dan digigit nyamuk Aedes aegypti tersebut.
"Kami dari Januari sampai April 2024 di wilayah kerjanya hanya menemukan empat kasus DBD, namun bukan warga Badui," katanya menjelaskan.
Baca juga: Tetua Badui ajak masyarakat jaga kedamaian dan persatuan usai pemilu
Baca juga: Tetua Badui ajak masyarakat jaga kedamaian dan persatuan usai pemilu
Kepala Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Budi Mulyanto mengatakan selama ini pihaknya belum menemukan kasus DBD di kawasan pemukiman masyarakat Badui, karena di daerah itu lokasinya di Gunung Kendeng dan nyamuk Aedes aegypti tidak berkembang biak.
Padahal, kasus DBD di Kabupaten Lebak merebak dan pada 12 April 2024 mencapai 1.327 kasus dan kematian dilaporkan enam orang.
"Kami mengapresiasi warga Badui yang tinggal di Gunung Kendeng tidak ditemukan kasus DBD," katanya menjelaskan.
Sementara itu, tokoh adat masyarakat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija mengatakan selama ini kasus DBD di wilayahnya belum ditemukan, karena tidak ada nyamuk Aedes aegypti itu, sebab daerahnya pegunungan.
Selain itu juga pihaknya meminta pengunjung wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Kami berharap pengunjung dapat menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya," kata Jaro Saija.
Baca juga: BPBD Lebak salurkan bantuan beras untuk korban banjirCOPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024