Serang (AntaraNews) - Perekonomian Provinsi Banten pada triwulan-II 2017 tumbuh 5,52 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan-I 2017 yang tercatat 5,94 persen.

"Dibandingkan nasional yang tumbuh 5,01 persen (yoy), perekonomian Banten tergolong tinggi, bahkan tertinggi kedua setelah DKI Jakarta (5,96 persen) dibandingkan provinsi lain di kawasan Jawa," kata Kepala Tim Advisory dan Ekonomi Keuangan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Duddy Adiyatna di Serang, Selasa.

Dalam kajian ekonomi dan keuangan regional Provinsi Banten menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Banten tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan pada konsumsi rumah tangga dan pemerintah, sementara komponen lainnya yaitu investasi dan ekspor justru mengalam perlambatan.

Didampingi Analisis ekonomi fungsi asesmen ekonomi dan serveilans Jenidar Oseva, ia menyebutkan konsumsi rumah tangga pada triwulan-II 2017 tumbuh 5,40 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,36 persen (yoy), seiring dengan momentum perayaan Hari Raya Idul Fitri di bulan Juni 2017 dan peningkatan penghasilan masyarakat.

Di sisi lain, kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan-II 2017 tumbuh 9,65 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan-I 2017 yang mencapai 10,33 persen (yoy).

"Perlambatan terjadi dalam bentuk bangunan berupa konstruksi properti dan proyek pemerintah serta non bangunan dari sektor swasta," katanya.

Demikian juga dengan kinerja ekspor dan impor, berbeda dengan siklusnya, pada triwulan-II 2017 justru mengalami perlambatan. Total ekspor tercatat melambat yaitu dari 13,52 persen (yoy) di triwulan-I 2017 menjadi 9,64 persen (yoy), sementara impor melambat dari 15,35 persen (yoy) menjadi 10,15 persen (yoy).

Duddy mengatakan perlambatan ekspor luar negeri Provinsi Banten disebabkan oleh belum solidnya perbaikan ekonomi ekonomi negara mitra dagang utama Banten, khususnya Amerika Serikat.

Berdasarkan sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan-II 2017 terutama ditopang oleh lapangan usaha utama seperti industri pengolahan, transportasi, perdagangan, dan konstruksi, meskipun beberapa diantaranya mengalami perlambatan.

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan-III 2017 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,0 - 5,4 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan-II 2017 seiring dengan berkurangnya konsumsi rumah tangga paskaRamadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Di sisi lain pertumbuhan investasi dan ekspor diperkirakan masih tumbuh lebih baik dibandingkan periode sebelumnya, katanya.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017