Kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia (BI) Banten memproyeksi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten mencapai 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024.  
 
"Kami proyeksikan perekonomian Banten diprediksi tumbuh lebih cepat dengan kisaran angka 4,7 sampai 5,5 persen,” kata Kepala BI Banten Amiri Riza Ma’ruf Musa, di Serang, Banten, Senin, 
 
Ia mengatakan, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pencabutan tax rebate China dan Bea masuk ditanggung Pemerintah thd Ferro-Alloy China terhadap produk baja olahan berpotensi mendorong daya saing besi baja lokal. 

Baca juga: Bekali generasi muda, BI Banten gelar creative edutalk building
 
Selain itu, rencana penurunan Fed Fund Rate (FFR) pada Semester II 2024 seiring dengan membaiknya perekonomian Amerika Serikat. Dan mulai beroperasinya pabrik baru dan peningkatan kapasitas produksi besar pada industri baja dan petrokimia. 
 
"Selain itu juga penerapan rencana tata ruang wilayah Pemerintah Daerah dalam pengembangan Kawasan Agroindustri dan Revitalisasi Saluran Irigasi diharapkan dapat mendukung sektor Pertanian,” katanya. 
 
Dan konsumsi rumah tangga juga meningkat sejalan dengan meningkatnya confidence masyarakat. Dan sejalan dengan peningkatan permintaan industri petrokimia domestik. Serta kenaikan UMP 2024 sebesar diperkirakan mendorong kinerja konsumsi Rumah tangga. 
 
"Selain itu, Pemprov Banten juga masih besar dalam pengembangan di wisata dan ini jadi motor pertumbuhan ekonomi baru tidak hanya industri tetapi di sektor wisata juga," katanya. 

Baca juga: BI Banten: 90 persen Pemkab dan Pemkot terapkan ETP
 
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan IV 2023 mencapai 4,85 persen atau tumbuh 1,79 persen. Dengan capaian tersebut sepanjang tahun 2023 perekonomian Banten tahun 2023 mencapai Rp814,12 triliun dan tumbuh sebesar 4,81 persen. 
 
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi secara tahunan mencapai 4,81 persen secara yoy lebih kecil dari nasional, namun berarti 4,81 ini bukan angka yang buruk. 
 
"Angkat tersebut dipengaruhi oleh faktor, el nino, komoditas dunia dan lambatnya pertumbuhan ekspor di Provinsi Banten," ujarnya.

Baca juga: Transaksi e-Commerce di Provinsi Banten tembus Rp15,64 triliun

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024