Pemerintah Provinsi Banten terus menjajaki kerja sama dengan daerah penghasil komoditas pangan terutama cabai merah dan bawang merah yang menjadi penyebab inflasi di Banten.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten Virgojanti di Serang, Senin, mengatakan saat ini untuk komoditas bawang Pemprov Banten telah bekerjasama dengan Brebes, Jawa Tengah.

"Untuk cabai merah dan bawang terus kami lakukan kerja sama dengan pihak terkait termasuk menggerakkan BUMD kerja sama dengan daerah penghasil bawang dan cabai merah," kata Virgojanti usai rakor pengendalian inflasi di KP3B Curug Kota Serang, Senin.

Sebelumnya, pihaknya melalui BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri telah menjajaki kerja sama dengan Jawa Barat, namun daerah tersebut sudah memiliki pasar sendiri sehingga kerja sama itu tak dapat dilanjutkan.

"Tadinya ada lokal champion di Jawa Barat penghasil cabai, tetapi sudah ada pasarnya sendiri sehingga tak bisa dilakukan kerja sama," katanya.


Baca juga: Pemprov Banten fokus kendalikan komoditas penyebab inflasi

Virgojanti menyebut saat ini kebutuhan cabai di Provinsi Banten mencapai 20 ribu ton setiap bulan, namun kebutuhan cabai itu baru dipenuhi oleh peran lokal hanya 6 sampai 7 ton. Sehingga masih ada kekurangan stok cabai.

"Jadi kekurangan kebutuhannya masih banyak," katanya.

Virgojanti menambahkan selama ini kebutuhan cabai tak hanya digunakan untuk dikonsumsi masyarakat rumah tangga, melainkan banyak juga kebutuhan industri besar dan rumah makan yang bergantung kebutuhan cabai dari luar Banten.

"Ini kan tidak hanya untuk rumah tangga saja, tapi ada kebutuhan industri dan restoran juga," katanya.

Laju inflasi di Banten sampai saat ini masih terkendali meskipun masih di atas rata-rata nasional.

"Rata-rata inflasi masih cukup terkendali. Nasional masih di angka 2,01 dan Banten di angka 3,06," katanya.

Ia mengatakan, masih ada beberapa komoditas yang berpengaruh, juga karena faktor cuaca. Di Banten misalnya cabai merah dan bawang merah masih berpengaruh, sehingga dilakukan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas tersebut.

Baca juga: Untuk penanganan inflasi, Pemkot Serang anggarkan Rp25,6 miliar
Baca juga: 2024, Pemprov Banten prioritaskan penanganan kemiskinan ekstrem

Pewarta: Mulyana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2024