Kelompok Wanita Tani Jahe di Gang Kijan Ridi RT 001/RW 003 Nerogtog Pinang Kota Tangerang berhasil meraup omset Rp1,5 juta per bulan dari hasil panen sayuran.
"Tak hanya dijual kembali, namun hasil panen dari KWT Jahe pun diolah kembali menjadi makanan yang dijual di Dapur KWT yang dikelola oleh anggota. Sehingga mampu menambah pendapatan lebih banyak lagi," kata Juandi anggota KWT Jahe di Tangerang Selasa.
Ia mengaku adanya gerakan KWT dapat meningkatkan ekonomi warga. Apalagi sebelumnya, KWT Jahe merupakan lahan tandus dan sempit. Namun kini menjadi sumber penghasilan yang menghidupkan anggotanya.
"Ini sangat membantu sekali warga karena membantu perekonomian dengan memanfaatkan lahan yang ada," katanya.
Baca juga: Ratusan KWT Tangerang bantu pemkot wujudkan ketahanan pangan
Sementara itu untuk Dapur KWT mampu meraup omset sebesar Rp17 juta setiap bulan dan menjadi sumber penghasilan bagi anggota. "Tentu disini roda perekonomian bagi anggota KWT dapat terus berjalan,” ucap Juandi.
Ia pun berharap, komitmen dalam membina KWT yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bisa terus dilakukan.
"Sehingga hal ini dapat membantu warganya untuk terus konsisten dalam menjalankan gerakan KWT di Kota Tangerang," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun mengatakan sejak awal mula di bentuk pada 2013, Kota Tangerang telah memiliki 112 KWT yang tersebar di 13 Kecamatan.
"Berkat adanya Gerakan KWT ini mampu mengubah kegiatan masyarakat menjadi lebih produktif," katanya.
Baca juga: DKP berikan pelatihan kelompok wanita tani peracikan nutrisi hidroponik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Tak hanya dijual kembali, namun hasil panen dari KWT Jahe pun diolah kembali menjadi makanan yang dijual di Dapur KWT yang dikelola oleh anggota. Sehingga mampu menambah pendapatan lebih banyak lagi," kata Juandi anggota KWT Jahe di Tangerang Selasa.
Ia mengaku adanya gerakan KWT dapat meningkatkan ekonomi warga. Apalagi sebelumnya, KWT Jahe merupakan lahan tandus dan sempit. Namun kini menjadi sumber penghasilan yang menghidupkan anggotanya.
"Ini sangat membantu sekali warga karena membantu perekonomian dengan memanfaatkan lahan yang ada," katanya.
Baca juga: Ratusan KWT Tangerang bantu pemkot wujudkan ketahanan pangan
Sementara itu untuk Dapur KWT mampu meraup omset sebesar Rp17 juta setiap bulan dan menjadi sumber penghasilan bagi anggota. "Tentu disini roda perekonomian bagi anggota KWT dapat terus berjalan,” ucap Juandi.
Ia pun berharap, komitmen dalam membina KWT yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bisa terus dilakukan.
"Sehingga hal ini dapat membantu warganya untuk terus konsisten dalam menjalankan gerakan KWT di Kota Tangerang," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdorun mengatakan sejak awal mula di bentuk pada 2013, Kota Tangerang telah memiliki 112 KWT yang tersebar di 13 Kecamatan.
"Berkat adanya Gerakan KWT ini mampu mengubah kegiatan masyarakat menjadi lebih produktif," katanya.
Baca juga: DKP berikan pelatihan kelompok wanita tani peracikan nutrisi hidroponik
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023