Sejumlah pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten fokus mengembangkan produksi berbasis lokal karena ditunjang ketersediaan bahan baku melimpah.
 
"Kita memproduksi aneka makanan camilan keripik singkong, pisang, gadung dan kerupuk pisang," kata Saleh (45) seorang pelaku UMKM saat tampil pada pameran "Percepatan Pembangunan Daerah" di Kabupaten Lebak, Jumat.

Dalam mengembangkan usaha, lanjut dia, tidak seberapa menghadapi kendala. Untuk bahan baku banyak tersedia, begitu juga dengan biaya produksi yang dinilai masih dalam kendali.

"Inovasi yang terus kami lakukan. Misal memperbanyak jenis produk dan rasa. Untuk harga relatif antara Rp15.000 untuk kemasan dan Rp60.000 untuk kiloan," kata pria yang merintis usaha sejak 2007 itu.

Baca juga: KPJ Rangkasbitung lebarkan sayap dengan bangun ekonomi kreatif
 
Begitu pula seorang pelaku UMKM Kabupaten Lebak lainnya, Nani. Wanita berusia 50 tahun itu mengaku dirinya sejak tujuh tahun terakhir ini memproduksi pare crispy karena bahan baku lokal melimpah.
 
Produksi pare crispy dalam sehari mencapai 50 kilogram dengan harga kiloan Rp100.000. Untuk bahan baku didatangkan langsung dari petani setempat dan khusus penjualannya sudah masuk Depok dan DKI Jakarta.
 
''Pelanggan sudah mulai banyak, apalagi kami juga menjual produk lewat medsos," katanya.
 
Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suangsa mengatakan UMKM yang ditampilkan pada pameran Percepatan Pembangunan Daerah itu adalah yang berbasis bahan baku lokal dan di bawah pembinaan instansinya.
 
"Kami komitmen untuk menumbuhkan pelaku UMKM karena secara langsung bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya menjelaskan.

Baca juga: Pemkab Tangerang kenalkan produk UMKM di Pameran Nusacraft Lifestyle
Baca juga: Pengusaha UMKM Tangsel dapat pelatihan digital marketing

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023