Lebak (Antara News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mengoptimalkan penanganan medis pascakebakaran di permukiman kawasan Badui yang menghanguskan 83 rumah dari 113 kepala keluarga atau 365 jiwa.

"Kebakaran itu hanya satu orang yang mengalami luka ringan dan tidak ada korban jiwa," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak Maman Sukirman di Lebak, Rabu.

Pihaknya mengintruksikan petugas Puskesmas Sobang dan Cisimeut menangani medis pascakebakaran masyarakat Badui di Kampung Cisaban Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak.

Sebab, Puskesmas tersebut lokasinya berada di perbatasan kawasan permukiman masyarakat Badui.

Para petugas kesehatan itu terus melakukan pemeriksaan kesehatan karena khawatir warga korban kebakaran terpapar asap yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan.

Selain itu juga mengobati bagi warga Badui yang sakit karena tinggal berada di tenda pengungsian.

Mereka petugas medis itu melibatkan satu dokter dan delapan perawat dan bidan.

"Kami hari ini melakukan pemeriksaan kesehatan kepada 66 warga Badui, namun kebanyakan mereka kelelahan karena kurang tidur semalaman juga dua warga yang diinfus akibat luka-luka menginjak paku," katanya.

Menurut Maman, pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat Badui korban kebakaran hingga selesai pembangunan permukiman mereka.

Saat ini, petugas kesehatan mendirikan posko untuk menangani pengobatan dan pemeriksaan kesehatan warga Badui korban kebakaran.

Posko kesehatan itu juga mencegah terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular.

Karena itu, pihaknya mendistribusikan obat-obatan agar tidak terjadi kekurangan sehingga bisa menangani kasus penyakit pascakebakaran tersebut.

"Kami kini terus berkoordinasi dengan BPBD dan Dinsos untuk penanganan warga Badui korban kebakaran," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017