Serang, (Antara News) - Pemerintah Provinsi Banten mengirimkan dua perwakilan sekolah untuk mengikuti Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional Tahun 2017.

Ketua Tim Penilai Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Provinsi Banten yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Sigit Wardojo di Serang, Selasa mengatakan, pihaknya optimistis Banten tahun 2017 bisa meraih kembali Gelar juara umum dalam LSS Tingkat Nasional.   
Alasannya dua Sekolah yang dikirim dalam lomba tersebut merupakan yang terbaik dari hasil seleksi ditingkat provinsi.

"Tahun ini kami mengirimkan dua Sekolah yakni SMP Negeri 13 Kota Tangerang dan MAN 1 Tangerang, Kabupaten Tangerang. Karena dua sekolah ini merupakan juara umum dalam lomba LSS tingkat provinsi, dinilai memiliki keunggulan dalam hal sarana dan prasarana usaha kesehatan sekolah,"kata Sigit Wardoyo didampingi, Koordinaoor TP UKS Provinsi Banten, Isna Setiasih.

Apalagi, kata Sigit, dalam lima tahun terakhir prestasi Provinsi Banten dalam mengikuti Sekolah Sehat tingkat Nasional cukup menggembirakan.

Tercatat pada tahun 2010 melalui TK Penabur Gading Serpong meraih juara II, SD Darma Karya UT sebagai Juara II dan MTs Negeri Pamulang Kota Tangerang Selatan juara I. Sementara pada tahun 2011, SD IT Aulady sebagai juara I dan tingkat SMA dan sederjat SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan juga menjadi juara I.

Ia mengatakan, pada tahun 2012 TK Atisa DIPAMKRA Lecamatan Curug, Kabupaten Tangerang meraih juara I. Tahun 2013 Banten Mariah juara umum diantaranya melalui SMA Plus Pembangunan, SD Islam Cikal Harapan dan SMP Negeri 11 Kota Tangerang.

"Setelah itu tahun 2015 SD Tarakanita kelapa Dua Kabupaten Tangerang Meraih juara III dan terkahir tahun 2016 TK Nisa Kota Tangerang juga mendapat juara 2,"kata Sigit.

Oleh sebab itu Sigit menambahkan, pihaknya bersama OPD terkait akan terus memberikan suport berjenjang agar target juara umum dalam LSS tingkat Nasional tahun 2017 bisa terwujud.

"Melalui Tim Pembina provinsi akan melakukan pembinaan ke Kabupaten/kota. Kemudian TP UKS Kabupaten/kota membina ke kecamatan dan TP UKS kecamatan membina ke Sekolah. Sehingga pembinaanya dilakukan secara berjenjang,"kata Sigit.

Sementara Ketua Tim Penilaian Pusat Lomba Kesehatan Sekolah tingkat nasional tahun 2017, Susinggih, saat melakukan penjurian di Serang mengatakan, daerah-daerah maju tidak secara otomatis menjadi juara dalam LSS tingkat nasional. Karena pada daerah maju seperti Ibukota Jakarta hampir tidak pernah menjadi juara LSS, alasannya pada aspek prilaku di sekolah belum mendukung sebagai sekolah sehat.

"Jawa Timur dan DI Jogjakarta itu sudah bagus pembinaannya, di luar Jawa itu Lampung juga baik. Tapi Banten juga sudah tergolong baik, karena tahun 2011 itu Banten pernah juara umum. Makanya kenapa DKI Jakarta itu belum pernah jadi juara LSS, karena beberapa aspek pendukung tidak terpenuhi,"katanya.

Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan pennilaian LSS di Banten hingga 3 hari kedepan sampai  Kamis (18/5). Penilaian didasarkan terhadap beberapa aspek seperti pembinaan yang berjenjang dari Tim Pembina (TP) UKS provinsi, kabupaten/ kota, kecamatan hingga tingkat sekolah. Sehingga penilaian tersebut bersifat menyeluruh.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017