Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten tengah melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan perusahaan olahan pangan yang melakukan pencemaran aliran Sungai Cimanceuri.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazarudin Yusuf di Tangerang, Jumat mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat informasi terkait adanya industri yang diduga melakukan pencemaran lingkungan tersebut.
"Kami dari pihak Satreskrim Polresta Tangerang, akan berkolaborasi dengan DLHK. Kami juga akan ke lokasi untuk memastikan apakah ada dugaan pencemaran lingkungan," katanya.
Baca juga: DLHK Tangerang panggil perusahaan pencemar aliran Sungai Cimanceuri
Menurutnya, dalam hal ini tim penyidik akan melakukan penyidikan dan penyelidikan ke perusahaan sebagai memastikan dugaan pencemaran yang mengakibatkan kerusakan lingkungan tersebut.
"Nanti kita akan kirimkan tim untuk melakukan pengecekan ke perusahaan yang diduga mencemari lingkungan itu. Langkah itu sebagai membuktikan kebenarannya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Wasdal Bidang PPKL pada DLHK Kabupaten Tangerang, Sandi Nugraha mengatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah berkoordinasi dengan pihak kawasan untuk membenahi permasalahan yang terjadi.
"'Rencananya dari pihak kawasan mau kordinasi dengan pihak DLHK. Terkait permasalahan yang ada, nanti kalau sudah ada informasinya, kami informasikan kembali," tukasnya.
Baca juga: Polisi panggil pemilik sajam yang digunakan ancam warga di tol Tangerang
Sebelumnya diberitakan, Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, temukan dua pabrik olahan pangan di kawasan Millenium yang diduga melakukan pencemaran terhadap Sungai Cikanceuri, saat melakukan sidak bersama DLHK Kabupaten Tangerang pada Kamis (19/10) lalu. Kedua perusahaan itu diantaranya. PT Raja Top Food, PT Bumi Pangan Utama dan PT Cakrawala Indopac yang berada di Kawasan Industri Millenium.
Dari penemuan di lapangan bersama tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang ditemukan adanya pembuangan limbah cair ke saluran yang hilirnya terbuang ke Sungai Cimanceri. Hal tersebut pun, menurutnya dinilai berbahaya dan berdampak buruk terhadap lingkungan masyarakat sekitar.
Baca juga: Lapak barang bekas dan satu rumah di Tangerang habis terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief Nazarudin Yusuf di Tangerang, Jumat mengatakan bahwa pihaknya telah mendapat informasi terkait adanya industri yang diduga melakukan pencemaran lingkungan tersebut.
"Kami dari pihak Satreskrim Polresta Tangerang, akan berkolaborasi dengan DLHK. Kami juga akan ke lokasi untuk memastikan apakah ada dugaan pencemaran lingkungan," katanya.
Baca juga: DLHK Tangerang panggil perusahaan pencemar aliran Sungai Cimanceuri
Menurutnya, dalam hal ini tim penyidik akan melakukan penyidikan dan penyelidikan ke perusahaan sebagai memastikan dugaan pencemaran yang mengakibatkan kerusakan lingkungan tersebut.
"Nanti kita akan kirimkan tim untuk melakukan pengecekan ke perusahaan yang diduga mencemari lingkungan itu. Langkah itu sebagai membuktikan kebenarannya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Wasdal Bidang PPKL pada DLHK Kabupaten Tangerang, Sandi Nugraha mengatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sudah berkoordinasi dengan pihak kawasan untuk membenahi permasalahan yang terjadi.
"'Rencananya dari pihak kawasan mau kordinasi dengan pihak DLHK. Terkait permasalahan yang ada, nanti kalau sudah ada informasinya, kami informasikan kembali," tukasnya.
Baca juga: Polisi panggil pemilik sajam yang digunakan ancam warga di tol Tangerang
Sebelumnya diberitakan, Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang, temukan dua pabrik olahan pangan di kawasan Millenium yang diduga melakukan pencemaran terhadap Sungai Cikanceuri, saat melakukan sidak bersama DLHK Kabupaten Tangerang pada Kamis (19/10) lalu. Kedua perusahaan itu diantaranya. PT Raja Top Food, PT Bumi Pangan Utama dan PT Cakrawala Indopac yang berada di Kawasan Industri Millenium.
Dari penemuan di lapangan bersama tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang ditemukan adanya pembuangan limbah cair ke saluran yang hilirnya terbuang ke Sungai Cimanceri. Hal tersebut pun, menurutnya dinilai berbahaya dan berdampak buruk terhadap lingkungan masyarakat sekitar.
Baca juga: Lapak barang bekas dan satu rumah di Tangerang habis terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023