Kelompok tani (Koptan) Sukabungah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kerugian hingga Rp650 juta akibat kekeringan yang terjadi saat ini.
 
"Kerugian yang menimpa petani itu karena gagal panen akibat kemarau," kata Ketua Koptan Sukabungah Kabupaten Lebak Ruhiana di Lebak, Sabtu.
 
150 hektar areal persawahan di wilayahnya kini dilanda kekeringan. Dari jumlah tersebut hanya 20 hektar tanaman padi yang bisa diselamatkan dan untuk mayoritas lahan dipastikan gagal panen.

"Biaya produksi produksi rata-rata Rp5 juta/hektar. Jadi kerugian mencapai Rp650 juta," katanya.

Baca juga: Kemarau panjang, 201 hektar sawah di Tangerang terancam

Ruhiana berharap dapat mendapatkan bantuan terutama pompa dengan kapasitas besar guna menyedot air dari Sungai Ciujung guna menekan kerugian bagi petani pada umumnya.
 
Seorang petani Sukabungah Kabupaten Lebak, Ahmad (65) mengaku dirinya mengalami gagal panen seluas satu hektar akibat kemarau panjang ini. Semestinya ia panen pada pertengahan September ini.
 
"Kami beruntung masih memiliki cadangan beras sampai satu tahun ke depan," katanya menjelaskan.

Baca juga: BPBD Lebak distribusikan 310.540 liter air bersih ke 18 kecamatan
 
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan pihaknya tengah mengajukan bantuan pompanisasi ke Pemerintah Provinsi Banten guna menekan luasan kekeringan.

Hal ini dilakukan agar tanaman padi yang kini berusia 30 hari setelah ditanam bisa tumbuh dengan baik atau terselamatkan.
 
"Kami mencatat 226 hektar persawahan terancam gagal panen akibat kekeringan itu," katanya menjelaskan.
 
Baca juga: BPBD Lebak distribusikan air bersih hingga pedalaman

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023