Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, menyalurkan alat antropometri yang berfungsi untuk mendeteksi stunting pada anak ke 1.092 posyandu di wilayah setempat.
"Alat ini berfungsi untuk mendeteksi stunting secara valid dan akurat dengan sistem kerja melalui pengukuran dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan alat antropometri yang diberikan kepada posyandu berupa digital baby scale atau timbangan bayi digital, stadiometer atau alat ukur tinggi badan, infantometer atau alat ukur panjang badan, timbangan injak digital, metline atau alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala serta tas antropometri kit.
Menurut dia, alat yang diberikan kepada posyandu tersebut telah berstandar Kementerian Kesehatan, sehingga diharapkan upaya dalam menekan stunting dapat dilakukan.
"Saat pengukuran bayi lebih standar, maka barometer pengukuran stunting dengan tinggi atau berat tubuh bisa lebih tepat. Jadi, jangan sampai kita bilang stunting, tetapi ternyata cara mengukurnya yang kurang tepat," kata Dini.
Baca juga: BKKBN: Cegah stunting dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan
Sementara itu penanganan stunting di Kota Tangerang yang telah dilakukan di antaranya promosi dan konseling menyusui, pemberian makanan bayi anak pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, sumplementasi gizi makro, suplementasi tablet penambah darah, suplemen ibu hamil, vitamin A, kalsium dan zinc, serta fasilitas Pos Gizi.
Kemudian pemeriksaan kehamilan gratis, pendampingan ibu hamil oleh kader Srikandi, kelas ibu hamil dan balita, posyandu remaja, imunisasi, pemberian obat cacing. Selain itu, Dinkes juga melakukan penyuluhan calon pengantin dan menyediakan sistem rujukan terintegrasi.
Berdasarkan data pada Mei lalu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berhasil menekan angka stunting dari 15,3 persen pada 2021 menjadi 11,8 persen pada 2022 atau turun 3,5 persen.
Baca juga: Pemprov Banten terus fokus kendalikan stunting dan gizi buruk
Baca juga: Kata Dinkes, pemberian ASI eksklusif cegah anak alami stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Alat ini berfungsi untuk mendeteksi stunting secara valid dan akurat dengan sistem kerja melalui pengukuran dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang, Senin.
Ia mengatakan alat antropometri yang diberikan kepada posyandu berupa digital baby scale atau timbangan bayi digital, stadiometer atau alat ukur tinggi badan, infantometer atau alat ukur panjang badan, timbangan injak digital, metline atau alat ukur lingkar lengan atas dan lingkar kepala serta tas antropometri kit.
Menurut dia, alat yang diberikan kepada posyandu tersebut telah berstandar Kementerian Kesehatan, sehingga diharapkan upaya dalam menekan stunting dapat dilakukan.
"Saat pengukuran bayi lebih standar, maka barometer pengukuran stunting dengan tinggi atau berat tubuh bisa lebih tepat. Jadi, jangan sampai kita bilang stunting, tetapi ternyata cara mengukurnya yang kurang tepat," kata Dini.
Baca juga: BKKBN: Cegah stunting dimulai dari 1.000 hari pertama kehidupan
Sementara itu penanganan stunting di Kota Tangerang yang telah dilakukan di antaranya promosi dan konseling menyusui, pemberian makanan bayi anak pada masa 1.000 hari pertama kehidupan, sumplementasi gizi makro, suplementasi tablet penambah darah, suplemen ibu hamil, vitamin A, kalsium dan zinc, serta fasilitas Pos Gizi.
Kemudian pemeriksaan kehamilan gratis, pendampingan ibu hamil oleh kader Srikandi, kelas ibu hamil dan balita, posyandu remaja, imunisasi, pemberian obat cacing. Selain itu, Dinkes juga melakukan penyuluhan calon pengantin dan menyediakan sistem rujukan terintegrasi.
Berdasarkan data pada Mei lalu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berhasil menekan angka stunting dari 15,3 persen pada 2021 menjadi 11,8 persen pada 2022 atau turun 3,5 persen.
Baca juga: Pemprov Banten terus fokus kendalikan stunting dan gizi buruk
Baca juga: Kata Dinkes, pemberian ASI eksklusif cegah anak alami stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023