Tangerang (Antara News) - Pembangunan PLTU berkapasitas 1x315 megawatt di area seluas 11 hektare satu lokasi dengan PLTU 3 Banten di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, akan memperkuat pasokan listrik untuk Jawa-Bali.

"Dengan dimulainya pembangunan PLTU Lontar nantinya akan menambah jumlah pasokan daya listrik ke jaringan interkoneksi Jawa-Bali dari pembangkit di Provinsi Banten sebelumnya, yaitu PLTU Suralaya, PLTU Labuan, PLTGU Cilegon, dan PLTU Lontar menjadi sebesar 6.625 MW," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Ranta Suharta dalam sambutan mewakili Gubernur Banten Rano Karno pada 'groundbreaking'' atau peletakkan batu pertama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar  oleh Presiden Joko Widodo di Tangerang, Jumat.

Dengan dibangunnya PLTU yang memiliki kapasitas 1x315 megawatt  di area seluas 11 hektare satu lokasi dengan PLTU 3 Banten. Maka proyek lanjutan dari PLTU Lontar 1, 2, dan 3 mempunyai total kapasitas 4x315 mw. Proyek itu ditargetkan rampung dibangun dalam waktu 42 bulan setelah kontrak efektif.

Ranta yang mewakili Gubernur Banten Rano Karno menyampaikan penghargaannya atas kepercayaan pemerintah pusat, karena Banten kembali dipilih menjadi tempat dilaksanakannya  proyek strategis nasional pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar perluasan sebagai tambahan dari PLTU Lontar yang telah beroperasi selama ini dengan kapasitas 3 x 315 mw.

Saat ini, kata Ranta, meskipun di wilayah Banten telah terbangun beberapa pembangkit listrik, namun rasio elektrifikasi di Banten masih di kisaran 94,78 persen yang secara nasional sudah berada diatas rata-rata nasional. Sementara  jumlah rumah tangga yang belum dapat menikmati listrik secara permanen berjumlah 149.422 rumah tangga.

"Salah satu kendala kami adalah berubahnya peraturan mengenai kriteria hibah dan bantuan sosial kepada masyarakat secara individu rumah tangga. Sehingga tahun ini tadinya direncanakan ada penambahan rumah tangga yang berlistrik sebanyak 15.300 rumah tangga melalui program listrik perdesaan menjadi terhambat, karena kesulitan dalam penyerahan bantuan itu kepada masyarakat,"kata Ranta.

Ranta Suharta mengatakan, sejalan dengan rencana 12 proyek strategis pemerintah di Provinsi Banten, penambahan pasokan daya listrik menjadi sangat penting, apalagi jika melihat tingkat pertumbuhan investasi di Provinsi Banten yang sampai saat ini tumbuh sebesar 14 persen per tahun. Adapun capaian investasi pada tahun 2015 sebesar Rp45,03 triliun yang terdiri dari investasi PMDN sebesar Rp10,71 triliun dan PMA sebesar Rp34,32 triliun.

"Untuk investasi pada tahun 2016 ini menunjukan angka yang optimis dengan dicapainya investasi pada triwulan ke 1 mencapai Rp16,42 triliun atau melampaui target daerah sebesar Rp14,1 triliun,"katanya.

Selain dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi),  'groundbreaking' juga dihadiri, Menteri BUMN Rini Soemarno, serta seluruh jajaran direksi PT PLN (Persero), dan Bupati Tangerang Zaki Iskandar.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016